Mata Merah dan Belekan, Gejala Baru Covid-19 dari Varian Arcturus yang Ditemukan di Indonesia

Covid-19 Varian Arcturus
Covid-19 Varian Arcturus (Foto:canva)

Covid-19 varian Arcturus ditemukan di Indonesia. Indonesia kembali menjadi sorotan dunia setelah dua kasus varian Covid-19 Arcturus terdeteksi di DKI Jakarta.

arian baru Covid-19 ini tak hanya ditemukan di Indonesia saja, namun juga telah ditemukan di 22 negara dengan sebagian besar kasus ditemukan di India.

Bacaan Lainnya

Arcturus adalah salah satu dari 600 sub-varian Omicron yang pertama kali diidentifikasi pada Januari 2023 dan mulai dipantau oleh WHO sejak 22 Maret.

Arcturus menjadi perhatian utama para ahli dan peneliti Covid-19 karena dampaknya yang belum sepenuhnya dipahami oleh dunia medis.

Sejauh ini, para ahli medis masih terus melakukan penelitian terhadap varian ini untuk menggali informasi yang lebih detail.

Menurut WHO, varian Covid-19 Arcturus ini diketahui mempunyai satu mutasi tambahan pada spike protein yang bisa meningkatkan infeksivitas serta potensi peningkatan patogenisitas.

Masyarakat perlu mewaspadai gejala-gejala yang kemungkinan muncul pada pasien terinfeksi Arcturus.

Pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjelaskan bahwa gejala baru yang kemungkinan muncul pada pasien terinfeksi Arcturus adalah mata merah dan belekan.

Selain itu, mengutip dokter konsultan anak dari Madhukar Rainbow Children’s Hospital, Dr. SK Nakra, gejala varian baru Covid-19 Arcturus bisa meliputi demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, nyeri badan, gejala gastrointestinal atau gangguan pencernaan, dan mata lengket merah dan gatal (konjungtivitis).

Indonesia kembali menghadapi peningkatan kasus Covid-19 yang mengkhawatirkan. Seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, tercatat bahwa dalam sepekan terakhir kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 45,7%, dimana kasus kematian Covid-19 yang dilaporkan meningkat mencapai 44%.

Jika dilihat secara rinci, selama periode 29 Maret hingga 4 April ini diketahui jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan berjumlah 2.949 kasus.

Kemudian, jumlah kasus naik menjadi 4.298 kasus konfirmasi Covid-19 selama rentang periode 5 April hingga 11 April.

Sementara, untuk kasus kematian Covid-19 ini telah tercatat selama sepekan terakhir berjumlah 36 kasus.

Dimana jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan periode 29 Maret-4 April yang mencatatkan 25 kasus kematian.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan yang lebih serius lagi, seperti mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, menghindari kerumunan, dan mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung di Indonesia.

Menjaga kesehatan diri dan keluarga menjadi prioritas utama saat ini. Selain itu, semua pihak perlu bekerja sama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Kita harus saling menjaga dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi pandemi ini. Bersama-sama kita bisa mengatasi pandemi dan kembali ke kehidupan yang lebih normal dan produktif.