suarakarsa.com – Harga minyak dunia mengalami penurunan lebih dari 1,5 persen pada perdagangan Senin (14/10) pagi, setelah data inflasi China yang mengecewakan menambah kekhawatiran terhadap permintaan. Minyak mentah Brent turun sebesar $1,26 menjadi $77,78 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun $1,20 ke $74,36 per barel.
Penurunan ini dipicu oleh data inflasi China yang menunjukkan tekanan deflasi meningkat pada September, diiringi ketidakpastian mengenai paket stimulus ekonomi dari Beijing. Analis menilai langkah fiskal yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dan konsumsi di China masih belum terlihat jelas.
Sementara itu, kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan akibat ketegangan di Timur Tengah tidak cukup untuk membalikkan tren penurunan. Investor tetap waspada terhadap dampak yang mungkin timbul dari konflik antara Israel dan Iran, serta perkembangan di pasar minyak AS yang didorong oleh Badai Milton dan penambahan rig minyak dan gas dalam sepekan terakhir.
Harga minyak dunia mengalami penurunan lebih dari 1,5 persen pada perdagangan Senin (14/10) pagi, setelah data inflasi China yang mengecewakan menambah kekhawatiran terhadap permintaan. Minyak mentah Brent turun sebesar $1,26 menjadi $77,78 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun $1,20 ke $74,36 per barel.
Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian atas langkah stimulus yang direncanakan Beijing untuk menghidupkan kembali ekonomi. Analis menyebut kurangnya tindakan fiskal konkret dari China telah membuat investor khawatir, terutama dengan laju penurunan indeks harga produsen yang mencatat penurunan terbesar dalam enam bulan terakhir. Situasi ini memberi tekanan tambahan pada harga minyak, yang telah terpengaruh oleh faktor geopolitik dan dinamika pasar global lainnya.