suarakarsa.com — Jeong Seok Seo, atau akrab disapa Jeje, yang merupakan mantan penerjemah Shin Tae Yong saat melatih Timnas Indonesia, akhirnya angkat bicara terkait sindiran dari pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel.

Jeje menyampaikan responsnya melalui Instagram Stories pada Senin (13/1) malam. Ia menegur Bung Towel yang sebelumnya menyindir Shin Tae Yong (STY) lewat unggahan Instagram terkait promosi produk.

“Saya tidak balas Anda bukan karena saya tidak punya mulut atau di posisi tidak benar. Tolong jaga etika sama beliau setidaknya,” tulis Jeje.

Ia juga menambahkan, “Di mata Anda bisa tidak baik dan memang akhirnya sudah tidak di sini, tapi apa masih belum puas kah?”

Sindiran Bung Towel bermula dari unggahan STY yang mempromosikan sebuah produk. Bung Towel merepost unggahan tersebut di Instagram Stories-nya dengan menambahkan komentar nyinyir:

“Memang cocoknya jualan,” tulisnya, disertai emoticon tertawa.

Unggahan ini tidak hanya mendapat respons dari Jeje, tetapi juga memicu reaksi netizen. Banyak yang menganggap komentar Bung Towel sudah melampaui batas karena mengarah ke ranah pribadi STY, yang kini sudah tidak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Shin Tae Yong dipecat oleh PSSI setelah gagal membawa Timnas Indonesia juara di Piala AFF 2024. Kini, posisinya telah digantikan oleh Patrick Kluivert, mantan pelatih Timnas Curacao, yang dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan.

Meski tak lagi melatih Timnas, nama STY tetap menjadi sorotan, baik dari pendukung maupun pengamat sepak bola. Jeje, yang setia mendampinginya selama di Indonesia, merasa perlu membela mantan bosnya dari kritik yang dianggap tidak proporsional.

Netizen ramai-ramai membela STY dan mendukung pernyataan Jeje. Mereka menganggap Bung Towel seharusnya fokus memberikan kritik konstruktif pada sepak bola nasional daripada mengomentari hal yang bersifat personal.

Hingga berita ini diturunkan, Bung Towel belum memberikan tanggapan atas reaksi Jeje dan netizen terkait unggahannya.

“Saya harap ini jadi pelajaran untuk lebih menghargai orang lain, meskipun sudah tidak di sini,” tutup Jeje.