GOWA – Memasuki tahun keempat, pelaksanaan Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) berhasil melakukan pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan generasi muda di 4 (empat) kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, diantaranya Kabupaten Bone, Maros, Bantaeng dan Bulukumba.
Program YESS merupakan proyek pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan generasi muda di sektor pertanian yang didanai oleh IFAD, yang diharapkan akan menjadi model untuk pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan generasi muda di sektor pertanian di negara-negara anggota IFAD, termasuk Indonesia.
Sesuai amanat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mengharapkan, inovasi teknologi revolusi industri 4.0 dan society 5.0 program YESS diupayakan menarik minat generasi muda menumbuh kembangkan sektor pertanian.
“Sumber Daya manusia (SDM) memegang peran sangat penting dalam pembangunan pertanian. Untuk itu Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial untuk mengisi serta mengembangkan sektor pertanian,” tegas Mentan Syahrul.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan
“Program YESS ini mampu menciptakan kesempatan bagi kaum muda pedesaan untuk menjadi pengusaha tani. Dengan demikian maka akan mendukung program penumbuhan 2,5 juta petani milenial yang dicanangkan Kementerian Pertanian”, ujar Dedi.
Hingga saat ini, sebanyak 19.993 dari 21.308 Calon Penerima Manfaat (CPM) telah diintervensi melalui pelatihan, magang serta hibah kompetitif, dan selebihnya akan diintervensi di Tahun 2023.
“Besarnya anggaran Program YESS tahun ini mengharuskan kita untuk bekerja lebih keras lagi. Perlu langkah yang strategis dan kolaboratif agar anggaran dan perencanaan dapat terlaksana dan mencapai sasaran” ,ujar Kisman selaku Project Manager (PM) pada Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Manajemen PPIU Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan di Hotel Mercure Makassar, pada Hari Selasa (24/01).
Salah satu program spesial dari YESS adalah Hibah Kompetitif (HK) yang telah berhasil mengintervensi 437 penerima manfaat dalam periode Tahun 2021 hingga 2022 dengan total nilai hibah 13,5 Milliar.
“Program YESS juga dinilai seksi di mata publik, khususnya dengan adanya program Hibah Kompetitif ini.” sambungnya.
Kisman menekankan bahwa proses verifikasi dan validasi calon penerima hibah kompetitif dilakukan secara sistematis dan by system untuk memastikan alokasi hibah kompetitif sesuai target, berdasarkan kualifikasi yang telah ditetapkan.
Selain HK, program magang juga menjadi sorotan dalam rakor tersebut.
“Perlu dilakukan orientasi magang kepada calon peserta magang, calon pembimbing dan calon lokasi pemagangan sejak awal, agar adanya keselarasan pemahaman terkait pemagangan oleh pihak-pihak terkait ” tambah Kisman.
Kisman beranggapan bahwa untuk memaksimalkan output dari program magang, diperlukan upaya strategis yang mengarah pada penekanan orientasi calon peserta magang sesuai dengan kapasitas dan minat mereka. Selain itu, diperlukaan juga klaster kompetensi bagi calon pembimbing dan lokasi pemagangan, sehingga tercipta harmonisasi antara calon peserta magang, pembimbing dan lokasi magang.
Sebagai penutup, Kisman berharap seluruh pihak dapat bekerja sama dan fokus pada bagian masing-masing agar visi dari Program Yess dapat diraih.