BANTEN – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya fokus kerja dalam satu tahun masa jabatannya adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung, dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada”, ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Mentan Amran menekankan peran vital penyuluh dalam mendukung peningkatan produksi komoditas strategis Padi, Jagung dan Kedelai tersebut.
“Oleh karena itu, persiapan musim tanam yang akan datang pada bulan November dan Desember harus segera disiapkan dengan baik, dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait yang merupakan kunci dalam persiapan tersebut”, jelas Mentan Amran.
Mentan Amran meminta seluruh jajaran Kementan untuk turun ke lapangan guna melakukan pendataan dan mempercepat persiapan kebutuhan masa tanam.
Menurutnya, lahan pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) untuk optimalisasi percepatan produksi padi dan jagung.
“Jadi padi dan jagung disinergikan dengan komoditas perkebunan. Fokus utama kita saat ini adalah meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) dengan lebih mudah,” kata Amran
Demi wujudkan akselerasi peningkatan luas tanam dan produksi padi dan jagung untuk setiap provinsi dan kabupaten/kota, Kementan sigap melakukan identifikasi CPCL agar target bisa tercapai.
“Saya harap kita bisa menjaga komitmen meningkatkan produksi padi dan jagung pada 2024 guna menambah jumlah produksi komoditas pertanian Indonesia,” tuturnya.
Menindaklanjuti arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi lakukan kunjungan kerja ke Kelompok Tani Sumber Bawang desa Toyomerto Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten sebagai Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Produksi Tahun 2023 melalui Optimalisasi 2023 dan Usulan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2023, Minggu (12/11/2023)
Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala Badan Dedi didampingi oleh Kepala bidang Tanaman Pangan Provinsi Banten, Dosen PEPI dan Penyuluh pertanian setempat. Potensi padi dan jagung untuk provinsi Banten sangat luar biasa, bulan Nopember dan Desember 2023 akan melakukan penanaman padi 130-140 ribu ha.
“Kementan akan melakukan konsulidasi kepada penyuluh dalam pendampingan penyuluhan kepada petani. Musim rendeng 2023/2024 untuk lebih sukses. Untuk tercapainya target yang diinginkan peran penyuluh yang ada untuk malakukan pendampingan dalam benih, pupuk serta pengetahuan teknologi pertanian”, tegas Kabadan Dedi.
Kabadan Dedi sangat berharap agar para Penyuluh Provinsi Banten terus berupaya meningkatkan produksi padi dengan mendorong gerakan daerah serentak memperluas areal tanam padi, menyediakan infrastruktur pertanian memadai dan menggunakan bibit bermutu untuk mendukung ketahanan pangan di daerah ini.
Dedi juga menghimbau kepada penyuluh pertanian untuk memberikan bentuk perlindungan kepada para petani, melalui perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani khususnya tani padi.
Inovasi teknologi dapat diimplementasikan oleh penyuluh. Contohnya dengan merancang alat pertanian inovatif yang ditenagai oleh listrik dan kecerdasan buatan (AI), mesin pertanian yang menggunakan tenaga listrik, seperti traktor otonom yang ditenagai oleh panel surya. Pengalihan inovasi ini sangat penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia, tutup Dedi. (QA/NF)