LUWU – Kementerian Pertanian melalui berbagai program, mendorong generasi muda agar tertarik pada sektor pertanian dengan memberikan stimulus melalui pendidikan dan pelatihan vokasi pertanian.
Beberapa diantaranya adalah dengan memfasilitasi pelatihan maupun bimtek, pengawalan akses KUR, pengukuhan Duta Petani Milenial/Petani Andalan (DPM/DPA), Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) dan penguatan korporasi petani.
Peluang untuk menjadi wirausaha muda di bidang pertanian semakin terbuka lebar, karena Generasi milenial sangat akrab dengan teknologi modern, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, serta media sosial.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian.
“Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan teknis, maupun sertifikasi profesi, salah satunya untuk penyuluh dan petani”. ujar Syahrul
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedy Nursyamsi seringkali mengatakan dalam arahannya terkait pentingnya peningkatan SDM.
“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” ujar Dedi.
Baru-baru ini BPPSDMP Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh di Kabupaten Luwu Provinsi Sulsel.
Bimtek tersebut digelar selama 5 hari mulai tanggal 18-21 Maret 2023 dengan jumlah peserta hingga 500 orang yang terdiri petani dan penyuluh di Empat Kecamatan berbeda yaitu di Walenrang, Ponrang, Bajo, dan Larompong.
“Kegiatan Bimtek ini salah satu program dari Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas petani dan penyuluh” ujar Ramli Ketua Jurusan Pertanian yang hadir membuka acara mewakili Direktur Polbangtan Gowa.
Menurut Ramli, ketika pendidikan Petani dan Penyuluh meningkat, maka kegiatan pertaniannya dapat berjalan dengan baik dan berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi serta kesejahteraan petani.
Kegiatan Bimtek yang berlangsung selama 4 hari tersebut juga dihadiri langsung oleh Muhammad Dhevy Bijak Pawindu yang merupakan Anggota DPR RI Komisi IV Bidang Pertanian.
Dhevy mengatakan bahwa kegiatan Bimtek bagi petani dan penyuluh tersebut dipandang perlu dilakukan di Kabupaten Luwu karena 60% masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Kegiatan Bimtek tersebut menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Masluki yang membawakan materi Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Berbasis Sistem Pertanian Presisi.
Kemudian Abel Evi dan Islamuddin dengan materi Pertanian Organik. Idawati membawakan materi berjudul Kapasitas Adaptif Petani Dalam Menghadapi Fenomena Perubahan Iklim.
Selain itu ada juga Muh, Nur Agam R. Putra Paduli yang memberikan materi Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi.