Gwangju, Korea Selatan – Dalam sebuah liga yang dominasi oleh pemain asing dari Eropa dan Amerika, Megawati Hangestri Pertiwi, pemain voli asal Indonesia, telah menjadi sorotan media Korea Selatan atas kontribusi signifikan nya terhadap Red Sparks.
Kemenangan tim ini atas AI Peppers di Yeomju Gymnasium, Gwangju, pada Jumat (16/2), tidak hanya menandai potensi kebangkitan mereka tetapi juga peluang kuat untuk lolos ke babak championship Liga Voli Korea Selatan.
Setelah enam musim penuh dengan rintangan dan kegagalan lolos ke babak championship, perubahan strategi dan penambahan Megawati ke dalam lineup Red Sparks telah membawa angin segar.
Dengan posisi mereka yang kini naik ke peringkat ketiga klasemen, Red Sparks bersaing ketat dengan GS Caltex untuk tempat di babak championship.
Megawati, yang dikenal dengan julukan “Megatron” di lapangan, telah menunjukkan kemampuan luar biasa dengan mencetak total 620 poin di Liga Voli Korea musim ini, menempatkannya di posisi enam dalam daftar top skor liga, hanya terpaut empat poin dari ratu voli Korea Selatan, Kim Yeon Koung.
Strategi pelatih Ko Hee Jin yang “tidak biasa” dalam mempercayakan posisi spiker kanan kepada pemain Asia telah terbayar.
Megawati, bersama dengan Gia (Giovanna Milana), telah mengubah dinamika permainan untuk Red Sparks, membawa mereka ke ambang peluang lolos ke babak championship untuk pertama kalinya sejak musim 2016/2017.
Kegagalan Red Sparks dalam beberapa musim terakhir untuk lolos ke babak championship, meskipun dengan kontribusi pemain asing seperti Alaina Bergsma, Valentina Diouf, Yelena Mrazenovic, dan Elizabet Inneh Varga, menyoroti pentingnya pemilihan pemain yang tepat dan strategi yang inovatif.
Peluang Red Sparks untuk lolos ke babak championship Liga Voli Korea Selatan kini bergantung pada performa mereka di pertandingan-pertandingan mendatang.
Dengan dukungan kuat dari pemain berbakat seperti Megawati, tim ini memiliki semua yang diperlukan untuk mengubah nasib mereka dan mengukir sejarah baru dalam kompetisi voli Korea Selatan.
