Pihak yang Minta Pemerintah Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel Mengangkangi UUD 1945

JAKARTA – Pihak yang meminta Pemerintah Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel sama saja mengangkangi UUD 1945. Sebab dalam pembukaan UUD 1945 jelas dikatakan bahwa sesungguhnya.

Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menegaskan pihaknya menentang setiap upaya dari kelompok manapun di Indonesia yang menginginkan agar pemerintah mempertimbangkan pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini merespons sikap pemerintahan baru Israel di bawah PM Benyamin Netanyahu yang dinilai semena-mena.

Hal ini disampaikan Arsul yang juga Wakil Ketua MPR RI, dalam Konferensi Asia-Pasifik Palestina, di Seremban-Negeri Sembilan, Malaysia pada jumat (11/2). Konferensi ini dihadiri oleh 700-an peserta dari berbagai negara Asia Pasifik.

Arsul yang menjadi pembicara kunci terakhir di Konferensi tersebut, menekankan perilaku Israel bukan saja tidak berubah, bahkan bertambah kejam dan represif terhadap rakyat Palestina. Menurutnya Pemerintah Israel tidak lagi membedakan apakah mereka milisi atau bukan milisi yang melakukan perlawanan.

“Bahkan pembukaan hubungan diplomatik yang dilakukan oleh sejumlah negara Arab tidak mengubah perangai Israel, sehingga terkesan sikap melunak bangsa Arab terhadap Israel tidak berbuah apapun yg meringankan penderitaan bangsa Palestina,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/2/2023).

Arsul menyebut bagi PPP, membela rakyat Palestina adalah bagian dari tugas konstitusional setiap partai politik dan masyarakat Indonesia. Apalagi Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 menetapkan kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan kewajiban menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Lebih lanjut, Arsul mengungkapkan PPP bersama-sama Ormas Islam akan menjadi tuan rumah Konferensi Asia Pasifik tentang Palestina berikutnya.

“Insyaallah, ini untuk lebih mengkonsolidasikan dukungan umat Islam Indonesia terhadap rakyat Palestina,” katanya.(SW)