DENPASAR – Menyusul Deklarasi Galunggung yang mengusung Prabowo Subianto sebagai Bapak Budaya Indonesia oleh para budayawan Sunda, Jawa Barat, puluhan budayawan Bali – pun turut mendaulat Prabowo menjadi Bapak Budaya Indonesia. Acara Deklarasi yang berisi pernyataan sikap para budayawan Bali itu dilaksanakan di Pure, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Sabtu (20/5) lalu, Senin, 22/5/23.
Kegiatan deklarasi Prabowo Subianto sebagai Bapak Budaya Indonesia itu dirangkaikan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei yang dilakukan untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Pada deklarasi di Pure tersebut, para budayawan Bali juga mengikuti jejak rekan sejawat mereka, para budayawan Sunda, mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang.
Hadir pada acara deklarasi Budayawan Bali ini antara lain Made Kasta, S.Sos; Wakil Bupati Klungkung, Ir. Ida Cokorda Gd Raka Pemayun; Ida Pandita Agung Putra Nata Siliwangi, I Gusti Agung Nyoman Weda, dan lain-lain. Para budayawan tersebut, di bawah koordinator RM Gatra Beny Hartono sebagai Ketua Prawiro Indonesia Garuda Merah Putih, merupakan para sukarelawan Prawiro Indonesia Provinsi Bali.
Beberapa alasan yang disampaikan para budayawan dalam mengusung Probowo Subianto sebagai Bapak Budaya Indonesia antara lain karena Prabowo telah berhasil membawa harum salah satu budaya tradisional Indonesia yakni Pencak Silat sebagai Budaya Bangsa Indonesia ke kancah internasional. Bahkan, atas upaya Prabowo Subianto, kini Pencak Silat dijadikan Warisan Dunia Tak Benda yang tercatat di Badan Dunia UNESCO.
Sementara itu, ada beragam alasan para budayawan Sunda dan Bali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI periode mendatang, antara lain sebagaimana disampaikan RM Gatra Beny Hartono berikut ini.
Pertama, Prabowo dipandang sebagai pemimpin yang dewasa dalam berpolitik, yang memerintahkan dengan tegas kepada konstituennya agar tidak menjelek-jelekan kompetitornya dalam ajang pilpres di masa lalu. Prabowo juga dinilai sebagai pemimpin pemersatu bangsa yang siap bekerja dengan semua elit politik elemen bangsa di negeri ini.
Kedua, Prabowo Subianto merupakan pemimpin yang ulet dan tidak kenal menyerah. Dia tercatat sudah 4 kali mencalonkan diri sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Walaupun ia gagal, tetapi semangatnya untuk terus berupaya menjadi pemimpin nomor 1 di negara ini tetap tinggi, dia masih mau maju demi kepentingan bangsa dan negara. Sebagai pribadi yang sudah mapan secara finansial, sosial, dan nama besar, Prabowo dipercaya hanya ingin mengabdikan dirinya bagi bangsa dan negara dalam pencalonan dirinya sebagai kandidat Presiden RI mendatang.
Para budayawan juga berpendapat bahwa Prabowo Subianto adalah negarawan yang cinta tanah air, yang jiwa nasionalismenya tidak perlu diragukan lagi. Ia juga pemimpin yang berani namun selalu mengedepankan keutuhan bangsa dan negara.
Selanjutnya, Prabowo juga memiliki segudang prestasi, yang menjadikan pertahanan dan keamanan negara Republik Indonesia sebagai kekuatan yang disegani dunia. Ia juga berhasil mengikis perilaku koruptif di lembaga atau institusi yang dipimpinnya, yakni Kementerian Pertahanan RI.
Dalam pandangan para budayawan di kedua provinsi ini (Jawa Barat dan Bali – red). Prabowo Subianto dinilai sebagai orang yang paling tepat, yang mampu melanjutkan program pembangunan sebagaimana yang telah disusun oleh pemerintahan sebelumnya. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesinambungan program pembangunan ke masa depan.
Selain mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pembangunan negerinya, Prabowo Subianto juga memiliki jaringan di tingkat internasional yang amat mumpuni. Kemampuannya berkomunikasi dalam bahasa asing dan kepiawaiannya meyakinkan para petinggi dunia menjadi salah satu alasan bagi para budayawan mendorong agar Prabowo Subianto dapat diberikan kepercayaan untuk menjadi RI-1.
Terakhir, namun paling mendasar menurut para deklarator, Prabowo Subianto merupakan pemimpin partai besar yang menjadi pengambil kebijakan tertinggi di partainya. Hal ini memungkinkan Prabowo untuk memutuskan segala sesuatunya tanpa intervensi dari pihak manapun. Dengan demikian, pengambilan keputusan demi kepentingan bangsa dan negara akan menjadi lebih mudah karena tidak harus tergantung atau perlu menunggu arahan dan atau petunjuk serta persetujuan dari pihak tertentu. (**)