suarakarsa.com — Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto, akan mengumpulkan jajaran Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti pembekalan selama tiga hari, dari 25 hingga 27 Oktober 2024. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk membentuk kedisiplinan dan ketangguhan para menteri dalam menjalankan pemerintahan.
Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, menilai terobosan ini sebagai strategi Prabowo untuk menanamkan karakter kepemimpinan yang responsif dan solid. “Langkah ini mencerminkan pendekatan yang mengutamakan kedisiplinan, ketangguhan, dan strategi kepemimpinan yang responsif dalam pemerintahan,” ujar Fahmi.
Menurut Fahmi, pelatihan di lingkungan militer ini bukan dimaksudkan untuk mengadopsi gagasan militerisme dalam pemerintahan, melainkan untuk membekali para pejabat dengan kemampuan kepemimpinan yang tangguh serta manajemen krisis. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan karakter dan kedisiplinan para menteri, yang nantinya dapat diaplikasikan dalam konteks pemerintahan sipil.
Prabowo ingin membentuk kabinet yang solid dan siap menghadapi tantangan dengan pendekatan yang tegas namun tetap adaptif. Langkah ini, kata Fahmi, mencerminkan komitmen Prabowo untuk menciptakan pemerintahan yang lebih responsif, efektif, dan tangguh dalam menghadapi masa depan, sekaligus menjaga nilai-nilai demokrasi.