Rusdianto Serap Aspirasi Warga Terdampak Banjir di Desa Waworaha Usai Memberikan Bantuan

KONAWE – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Rusdianto, SE, MM, memberikan bantuan sembako sebanyak 119 paket kepada warga terdampak bencana banjir di Desa Waworaha, Kecamatan Lambuya.

Kedatangan Wakil Ketua DPRD Konawe disambut langsung oleh Kepala Desa Waworaha, Karman bersama sejumlah masyarakatnya.

Bacaan Lainnya

Atas kunjungannya tersebut, Kades Waworaha Karman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rusdianto bersama rombongan karena telah menyempatkan diri untuk mengunjungi masyarakat Waworaha yang terdampak bencana banjir meski harus melewati jalan yang rusak parah.

Melalui kesempatan ini, Karman meminta kepada Wakil Ketua DPRD Konawe agar ke depan perbaikan jalan rusak kurang lebih delapan kilometer tersebut menjadi skala prioritas pada tahun 2025 mendatang.

“Kami berharap kepada bapak Wakil Ketua DPRD Konawe agar kiranya dapat memperjuangkan perbaikan jalan kurang lebih 8 kilometer, minimal perkerasan, diaspal juga lebih bagus,” kata Karman, Jumat (17/5) kemarin.

Menurut Karman, jalan rusak tersebut merupakan akses utama bagi warga Desa Waworaha menuju ibu kota kecamatan dan kabupaten. Sehingga, perbaikan jalan tersebut perlu menjadi skala prioritas pemerintah daerah.

“Supaya hasil-hasil pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat kami bisa lebih cepat didistribusikan keluar,” harap Karman.

Lebih lanjut Karman menjelaskan, Desa Waworaha ini merupakan lumbung pangan terbesar di Konawe dengan luas areal produktif mencapai 600 hektare dengan penghasilan terbesar adalah tanaman hortikultura.

Namun, dengan bencana banjir yang melanda sejak bulan Maret lalu, kegiatan pertanian di Desa Waworaha menjadi lumpuh dan petani mengalami kerugian atas bencana ini.

“Berkaitan dengan bencana banjir ini, kami berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat agar dapat segera memberikan solusi. Tentunya melalui kesempatan ini kami berharap juga kepada DPRD Konawe agar dapat memfasilitasi kami untuk diusulkan perbaikan tanggul penahan air Sungai Konaweeha,” pinta Karman penuh harap.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Konawe Rusdianto berjanji akan memperjuangkan perbaikan jalan serta perbaikan tanggul penahan air Sungai Konaweeha agar Desa Waworaha dan Watarema tidak menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba.

“Salah satu penyebab daerah ini menjadi langganan banjir adalah tanggul penahan air Sungai Konaweeha terlalu rendah. Sehingga setiap musim hujan air nya selalu meluap ke pemukiman warga. Nah, ini yang harus segera ditangani oleh pemerintah, ketinggian tanggul harus ditambah,” jelas RD sapaan akrab Wakil Ketua DPRD Konawe.

Lebih lanjut, RD menjelaskan bahwa penanganan banjir di Desa Waworaha merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari.

“Pemerintah daerah sebenarnya tidak pernah menutup mata dengan hal ini. Kita susah sering menyampaikan kepada pihak BWS agar segera mengambil tindakan terkait penanganan bencana banjir di Desa Waworaha dan Watarema ini,” katanya.

“Dan oleh BWS itu sebenarnya sudah lama direncanakan, mungkin masih menunggu ketersediaan anggaran untuk peninggian tanggul yang selama ini menjadi penyebab banjir di dua desa yakni Waworaha dan Watarema,” sambungnya.

Terkait masalah kerusakan jalan sepanjang kurang lebih delapan kilometer tersebut, RD mengungkapkan bahwa sebagai bagian dari pemerintah daerah Kabupaten Konawe, pihak pemerintah dan DPRD selalu memperhatikan semua jalan – jalan rusak, meskipun belum semua nya dapat ditangani.

“Kebetulan saya dari PDI Perjuangan yang juga Insya Allah pada pelantikan DPRD periode 2024 – 2029 itu menjadi ketua DPRD Konawe. Dan selaku ketua DPRD terpilih tentunya akan memberikan perhatian serius dan menjadikan perbaikan jalan dengan perkerasan sebagai skala prioritas di tahun 2025 mendatang,” tegas RD.

“Kalau saya mencalonkan diri sebagai Bupati tentunya anggota saya yang menjadi ketua DPRD Konawe. Dan saya akan arahkan untuk anggaran tahun 2025 nanti memprioritaskan paling tidak perkerasan jalan dari poros depan masuk ke Desa Watarema dan Waworaha ini kurang lebih 8 kilometer. Itu janji saya kepada masyarakat di dua desa ini,” pungkasnya.(SM)