KONAWE – Untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Harmin Ramba, memaparkan beberapa langkah strategis dalam membangun Kabupaten Konawe sebagai Kota Padi di acara Temu Bisnis, disalah satu hotel Kota Unaaha.
Dengan mengangkat tema “Menumbuhkan Semangat Wirausaha Agro Dalam Membangun Kota Padi” acara Temu Bisnis ini masih merupakan rangkaian dari kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe ke-64, yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan dibuka oleh Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba.
Harmin Ramba mengungkapkan, dirinya mempunyai misi untuk membangun konawe dengan konsep kota industri dan kota padi. Karena menurutnya, konawe merupakan kota penghasil padi terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan areal persawahan sekitar 180 ribu hektare.
Selain dari itu, kata Harmin Ramba, ada daerah yang memproduksi biji nikel yang di proses dari bahan mentah yang berada di wilayah Kecamatan Morosi dan Kecamatan Routa. Sehingga selain dari kota padi, konawe juga merupakan kota industri nikel terbesar di Sultra.
“Pembangunan konawe sebaiknya tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) yang ada, ataupun dana transfer, tetapi dapat menjadikan potensi sumberdaya alam sebagai sumber peningkatan pendapatan, oleh karenanya untuk mewujudkan Konawe sebagai kota padi, sangat dibutuhkan dukungan dari masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan program pembangunan yang akan dilaksanakan,” ucap Harmin Ramba, Jum’at (02/3) kemarin.
“Sedangkan untuk mewujudkan konawe sebagai Kota Padi tidak hanya menanam padi, panen dan dijual. Akan tetapi kota padi yang dimaksud adalah membangun hilirisasi sektor industri pertanian sehingga bisa memberikan asas manfaat terhadap masyarakat luas,” jelasnya.
Diketahui, kegiatan Temu Bisnis tersebut juga dihadiri pemateri dari Direktorat jendral Kementrian Pertanian, Dewi Taliroso, dan Kementrian Investasi, Jumina Sinaga, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).(Red)