Bagaimana tidak, sambung Wilson Lalengke, kalau dia orang biasa, masyarakat kebanyakan, tidak paham hukum dan peraturan, masih mungkin dicap sebagai kurang waras saja. “Tapi ini seorang polisi, kepala dan otaknya tentu penuh pengetahuan dan pemahaman hukum, peraturan, dan berbagai koridor bermasyarakat yang berlaku di negara ini. Tapi, dia seenak perutnya melakukan pelanggaran hukum dan mengabaikan aturan-aturan kehidupan bermasyarakat? Kejadiannya di Lampung pula, mana para tokoh adat dan masyarakat Lampung yang katanya penuh adat? Mengapa ada si Edy Arhansyah yang menginjak-injak adat dibiarkan hidup lenggang kangkung saja selama ini?” beber Tokoh Pers Nasional yang dikenal getol membela warga terzolimi selama ini.

Parahnya lagi, masih menurut Wilson Lalengke, lembaga Polri yang dalam hal ini Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan tempat Aiptu Rusmini bertugas, tutup mata atas perjuangan sang Polwan dalam mencari keadilan. Bahkan terlihat indikasi yang cukup jelas bahwa oknum pimpinan di institusi itu menjadi backing bagi si AKP Edy Arhansyah.