suarakarsa.com – Sedikitnya 20 siswa di Kabupaten Mamuju dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9). Dua siswa di antaranya bahkan dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir menyampaikan, para siswa saat ini dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Tapalang dan RSUD Mamuju.

“Hingga malam ini pukul 20.45 WITA, jumlah pelajar yang dirawat bertambah menjadi 20 orang. Dua di antaranya dirujuk ke RSUD karena masih dalam keadaan kritis,” kata Herman kepada awak media.

Sebelumnya, jumlah siswa yang dilaporkan mengalami keracunan hanya 13 orang. Namun pada malam harinya, tujuh siswa tambahan mengalami gejala serupa.

Dari total pasien, empat siswa dinyatakan membaik dan telah dipulangkan. “Empat orang sudah dianggap sembuh dan diperbolehkan pulang,” ujar Herman.

Sementara itu, Guru SMP Negeri 1 Tapalang, Sabri Wahab menjelaskan bahwa makanan MBG dibagikan kepada siswa sekitar pukul 11.30 WITA saat jam istirahat kedua. Menu yang disajikan meliputi nasi, sayur labu siam, tempe, ayam geprek, dan buah semangka.

“Tidak lama setelah makan, beberapa siswa mulai mengeluhkan mual dan pusing,” jelas Sabri. Ia menyebut dua siswa dari SMP Negeri 1 telah dirujuk ke rumah sakit di Kota Mamuju.

Program MBG yang dijalankan sejak Januari 2025 ini sebelumnya juga sempat menjadi sorotan. Selain masalah gizi yang diragukan, ditemukan pula makanan basi hingga insiden adanya hewan di dalam menu. Kasus keracunan kali ini semakin menambah daftar panjang persoalan program tersebut.

Menanggapi insiden ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan pihaknya belum mengambil keputusan apapun terkait evaluasi program MBG. Ia menegaskan masih menunggu arahan langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului,” ujar Dadan saat diwawancarai di Jakarta, Rabu (24/9).

Saat ini publik menanti sikap tegas pemerintah pusat terhadap program MBG, menyusul serangkaian masalah yang terus bermunculan di lapangan.