Kementerian Pertanian terus mendorong pembinaan dan pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani Indonesia. Untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kapasitas Kelompok Wanita Tani (KWT), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanin (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian, melakukan Pertemuan Evaluasi Kelompok Wanita Tani melalui Kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Tahun 2022, di Sahid Hotel, Solo, Jawa Tengah Kamis (8/9/2022).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, keberadaan petani di Indonesia sangatlah vital, karena menjadi garda terdepan terjaminnya ketahanan pangan nasional. “Perekonomian dapat terselamatkan melalui sektor pertanian. Majukan pertanian dengan teknologi-teknologi yang ada dan telah direkomendasikan untuk tingkatkan ptoduksi pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, mengingat kondisi cuaca saat ini yang tak menentu akibat climate change dan lain-lian, SIMURP hadir dengan pertanian cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA), teknologi canggih, yang dapat memberikan penghematan penggunaan air dan pupuk dan dapat meningkatkan produktivitas.
Dedi Nursyamsi menambahkan, pemberdayaan wanita tani dilakukan guna meningkatkan skill dan pengetahuan yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan bagi para petani. “Kegiatan SIMURP dengan target Kelompok Wanita Tani (KWT) ialah untuk mengembangkan potensi kemampuan para wanita tani agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang mandiri dan bermanfaat,” ujarnya. (NF)