Google Bard vs ChatGPT, mana yang lebih unggul? Google baru-baru ini mengungkapkan sejumlah pembaruan untuk layanan AI mereka yang dikenal sebagai Google Bard dalam konferensi pengembang Google I/O.
Meskipun Google telah memperluas ketersediaan layanan Bard mereka ke 180 negara, beberapa negara dan wilayah masih belum memiliki akses untuk mencoba pesaing ChatGPT ini.
Negara-negara seperti Uni Eropa dan Kanada masih belum dapat menikmati pengalaman menggunakan Google Bard. Menurut spekulasi yang beredar, alasan di balik keputusan Google untuk tidak menyediakan Bard di negara-negara tersebut adalah karena aturan privasi yang ketat dan kekhawatiran akan penyalahgunaan teknologi AI.
Google Bard adalah layanan AI generatif yang dikembangkan oleh Google untuk meningkatkan pengalaman pengguna melalui berbagai layanan dan produk mereka, termasuk Google Search, Workspace, Photos, dan Android.
Layanan chatbot AI ini dapat diakses melalui berbagai perangkat, mulai dari komputer hingga ponsel Android yang memiliki aplikasi berbasis Google. Pengguna juga dapat menggunakan layanan Chatbot AI ini melalui Google Chrome di Android tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.
Namun, apa perbedaan antara Google Bard dan ChatGPT? Google Bard vs ChatGPT diketahui jika Google Bard ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan ChatGPT, terutama dalam hal pembaruan basis data yang digunakan.
Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sunu Wibirama. Sunu menjelaskan bahwa database ChatGPT berakhir pada tahun 2021, sedangkan Bard memiliki akses ke sumber data Google yang lebih real-time.
Google Bard mampu merespons perintah melalui teks dengan hasil yang lebih natural dan sesuai dengan maksud dan tujuan pengguna. Sunu juga menilai bahwa ChatGPT memberikan respons dalam bentuk yang lebih formal.
Selain itu, Google Bard menyediakan layanan secara gratis, berbeda dengan ChatGPT yang memerlukan pembayaran untuk mengakses layanan penuh.
Perbedaan utama lainnya antara ChatGPT dan Bard terletak pada sumber data yang digunakan. Bard terus-menerus mengambil informasi dari internet, sehingga memiliki akses ke informasi terbaru. Sementara itu, ChatGPT terbatas pada sumber data yang berakhir pada tahun 2021.
Bard juga menggunakan model bahasa terbaru Google yang disebut PaLM 2, sedangkan ChatGPT menggunakan GPT-3.5. Meskipun teknologi GPT-4 juga tersedia dalam versi berbayar yang dikenal sebagai ChatGPT Plus.
Selain itu, karakteristik lainnya adalah bahwa Bard cenderung menghasilkan potongan informasi yang lebih lengkap, sementara ChatGPT cenderung lebih fokus pada pembuatan konten dalam satu prompt teks.
Dengan pengembangan terus-menerus dalam bidang AI, layanan chatbot seperti Google Bard dan ChatGPT terus menghadirkan inovasi dan kemampuan yang lebih baik.
Meskipun ada perbedaan dalam basis data dan karakteristik masing-masing layanan, keduanya memberikan pengalaman berinteraksi dengan AI yang semakin maju dan mendekati tingkat respons manusia.
Dalam waktu yang akan datang, mungkin akan ada peningkatan ketersediaan Google Bard di negara-negara yang saat ini belum memiliki akses.
Diharapkan bahwa perubahan dalam aturan privasi dan kebijakan penggunaan teknologi AI akan memungkinkan lebih banyak orang untuk menikmati fitur-fitur canggih yang ditawarkan oleh Bard dan layanan chatbot AI lainnya.