Kementerian Pertanian (Kementan), terus meningkatkan kapasitas pengembangan sdm pertaniannya melalui program-program andalannya. Diantaranya melalui Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) yang diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa Program IPDMIP bertujuan untuk bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang mengedepankan kemajuan sektor pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
“Pada pelaksanaannya, proses pembelajaran dimaksud disampaikan oleh penyuluh pertanian kepada petani melalui Sekolah Lapang (SL) dengan berbagai metode penyuluhan pertanian lainnya. Diantaranya melalui demonstrasi alat, penyuluhan pertanian antar desa, pertemuan bulanan, pelatihan dan lainnya”, ujar Mentan Syahrul.
Mentan Syahrul menekankan kembali bahwa IPDMIP berhasil menyakinkan petani dalam hal penerapan teknologi yang direkomendasikan. Seperti teknik bertanam dengan metode jajar legowo yang disempurnakan dengan penggunaan benih berkualitas, pestisida hayati, penerapan teknik pemupukan ramah lingkungan. Selain itu juga ada pemupukan berimbang dan teknik irigasi teknologi yang diterapkan tersebut telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas usahatani padi, ucapnya lagi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, berharap melalui berbagai kegiatan yang dikembangkan Program IPDMIP, akan mendukung tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan nasional.
Untuk itu, IPDMIP telah membiayai kegiatan yang terkait dengan rehabilitasi jaringan irigasi baik yang berada di bawah kewenangan pusat, provinsi maupun kabupaten, perbaikan manajemen operasional dan pemeliharaan irigasi dan penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi pertanian yang berkelanjutan, ujar Kabadan Dedi.
Supervisi Project Completion Report (PCR) merupakan supervisi terakhir dari IFAD untuk pelaksanaan proyek IPDMIP di Indonesia. Tim supervisi IFAD dipimpin oleh Mr. Jerry Pacturan (Jing) yang juga menjabat sebagai IFAD Country Director Afghanistan, bersama dengan Tim Konsultan, melaksanakan evaluasi akhir di Provinsi Sumatera Selatan pada 11 hingga 16 Juli 2023.
Kegiatan supervisi PCR diawali dengan Kick Off meeting di Jakarta yang dihadiri oleh Bappenas, Kemenkeu, Kementan serta seluruh daerah pelaksana program IPDMIP (14 Provinsi 72 Kabupaten).
Dalam kunjungan kerjanya, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya melakukan dialog interaktif dengan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan beserta jajarannya (11/07/2023). Hal ini dilakukan guna mendapatkan informasi komprehensif kemanfaatan program IPDMIP dari level kebijakan sampai dengan implementasi program di lapangan.
Harapannya setelah proyek IPDMIP selesai kegiatan-kegiatannya dapat di replikasi dan dilanjutkan sehingga pemberdayaan petani, produksi dan produktivitas serta kesejahteraan petani meningkat”, jelas Bustanul.
Bustanul menambahkan jika supervisi dilakukan untuk menilai relevansi intervensi proyek pada saat desain proyek dan dalam konteks saat ini. Selain menilai efektivitas pelaksanaan proyek atas pencapaian tujuan proyek, dan mendokaumentasikan hasil dan dampak langsung dari intervensi proyek, meninjau biaya dan manfaat proyek serta efisiensi proses implementasi secara keseluruhan, termasuk kinerja IFAD dan mitra.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru dalam menerima kunjungan tim supervisi menyampaikan apresiasinya dan mendukung kegiatan proyek IPDMIP dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas penyuluh pertanian dan petani dengan hasil peningkatkan produksi dan produktivitas potensi untuk meningkatkan produk.
“Untuk mendukung kegiatan tersebut Pemerintah Daerah Sumatera Selatan telah menambah penyuluh pertanian untuk mengawal dan mendampingi proyek dimaksud dengan kolaborasi yang baik, tutup Herman. (JK/HV/NF)
5 Komentar