Profil Rosan Roeslani, Eks Dubes AS yang Kini Menjadi Wakil Menteri BUMN

Profil Rosan Perkasa Roeslani yang telah resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Profil Rosan Perkasa Roeslani yang telah resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (Tangkapan Layar Instagram @rosanroeslani)

Profil Rosan Perkasa Roeslani yang telah resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menggantikan Pahala Mansury yang pindah ke posisi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

Pelantikan ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada hari Senin, 17 Juli 2023.

Bacaan Lainnya

Sebelum menjadi pendamping Erick Thohir di Kementerian BUMN, Rosan Roeslani, yang berusia 54 tahun, menjabat sebagai Duta Besar Indonesia ke-21 untuk Amerika Serikat di Washington DC sejak Desember 2021.

Namun, sebelum ia dikenal sebagai Wakil Menteri BUMN dan Duta Besar, Rosan telah menjabat dalam berbagai posisi penting di Indonesia.

Saat ini, Rosan Roeslani menduduki jabatan baru di pemerintahan sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) I. Ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin, 17 Juli 2023.

Baca Juga  Direktur PT Aplikanusa Lintasarta Akui Setor Uang RP5 Miliar ke Tedakwa Korupsi BTS Kominfo

Pelantikan Rosan Perkasa Roeslani sebagai Wamen BUMN I tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 32 M Tahun 2023.

Keputusan tersebut tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju.

Rosan bukanlah sosok baru dalam dunia pemerintahan. Bagaimana profil Rosan Roeslani sebenarnya?

Profil Rosan Roeslani

Lahir di Jakarta pada tanggal 31 Desember 1968, Rosan Roeslani sebenarnya adalah seorang pengusaha.

Pada tahun 1997, bersama dengan beberapa teman, termasuk Sandiaga Uno yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Rosan memulai usaha sebagai penasihat keuangan.

Beliau mendirikan PT Republik Indonesia Funding yang saat ini lebih dikenal sebagai Finance Indonesia.

Kemudian di tahun 2002, Finance Indonesia telah berganti nama menjadi Recapital.

Baca Juga  Bawaslu - KPU Godok Aturan Kampanye di Luar Jadwal

Dari sebuah perusahaan penasihat keuangan kecil, Recapital memperluas cakupannya ke berbagai bidang usaha.

Usaha yang dimiliki oleh Rosan tersebut mencakup sektor pertambangan, infrastruktur, properti, dan media massa.

Dilansir dari berbagai sumber, Rosan juga pernah masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2009.

Kekayaan Rosan pada saat itu diperkirakan mencapai Rp6,7 triliun.

Selain sukses sebagai seorang pengusaha, Rosan juga dikenal dalam dunia organisasi.

Sejak awal karirnya, ia bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Tak berhenti disitu, kesuksesannya ini membuat Rosan Roeslani terpilih menjadi pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) periode 2010-2015

Periode tersebut Rosan Roeslani  dipilih sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Keuangan.

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) KADIN ke-7 yang diselenggarakan pada November 2015, ia terpilih sebagai Ketua KADIN periode 2015-2020.

Baca Juga  KPK Periksa Wabendum AMIN Kasus Mentan

Nama Rosan juga pernah tercantum dalam tim relawan Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.

Rosan Roeslani menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.

Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Ketua KADIN, karier Rosan terus berlanjut.

Pada Oktober 2021, ia dilantik sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Setelah bertugas selama lebih dari satu setengah tahun sebagai Duta Besar, Rosan sekarang dipercaya sebagai Wakil Menteri BUMN I, menggantikan Pahala Nugraha Mansury, dan mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir.

Dengan demikian, Rosan Roeslani tidak hanya berkecimpung dalam dunia bisnis, tetapi juga terjun ke dunia politik.

Pada kampanye Pilpres 2019-2024, Rosan Roeslani bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, bersama dengan Ketua Umum HIPMI saat itu, Bahlil Lahadalia, yang sekarang menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *