Jansen dan jajaran kader Demokrat yang lain kemudian berbicara ke pendiri Partai Demokrat itu perihal foto itu. Mereka tak terima lantaran Moeldoko kini berusaha mengambil alih Partai Demokrat dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi Mahkamah Agung (MA).

“Sorenya ketika jumpa Pak SBY dengan berapi-api kami ngomong ‘Pak mohon izin kenapa foto yang ada wajah Moeldoko itu tidak diturunkan saja, diganti dengan yang lain biar wajahnya tidak ada di museum ini, pengkhianat dia itu Pak dan seterusnya’,” kata Jansen.

SBY pun membalas pernyataan itu dengan tenang, menyebut Moeldoko bagian dari sejarah di pemerintahannya. Jansen mengungkapkan SBY bercerita kala dirinya mengangkat Moeldoko sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Panglima.

“Beliau kemudian menjawab kami dengan tenang lebih kurang ‘Sudah nggak apa-apa kan memang dia bagian dari pemerintahan saya. Saya yang mengangkatnya jadi KASAD dan Panglima. Ini kan museum terkait sejarah perjalanan pemerintahan itu, kan tidak mungkin saja dia sama sekali tidak ada di museum ini,” ujar Jansen menirukan ucapan SBY.