Empat bisnis milik Gibran Rakabuming Raka putra sulung Presiden Joko Widodo yang kini gulung tikar.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang saat ini mendaftarkan diri sebagai cawapres dari Prabowo Subianto, ternyata juga dikenal sebagai pengusaha sukses.
Tak selalu berjalan lancar, Gibran juga harus menutup beberapa bisnisnya akibat dampak pandemi COVID-19.
Meskipun dikenal memiliki jaringan bisnis yang luas, beberapa dari bisnis miliknya telah gulung tikar dalam beberapa tahun terakhir.
Dirangkum dari lama detikcom, berikut adalah daftar bisnis milik Gibran yang sudah tutup atau bangkrut.
4 Bisnis Gibran yang Gulung Tikar
1. Goola
Goola adalah bisnis yang menjual minuman tradisional Indonesia dengan sentuhan modern. Gibran sebenarnya telah menyerahkan bisnis ini kepada adiknya, Kaesang, sebelum Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Pada tahun 2019, Goola mendapatkan suntikan modal sebesar US$ 5 juta dari Alpha JWC Ventures.
Namun, pandemi membuat bisnis ini mengalami kesulitan, dan pengamatan terakhir menunjukkan bahwa Goola sudah tidak beroperasi.
Unggahan terakhir di Instagram Goola pada November 2020, dan gerai-gerai Goola terlihat tutup sementara atau permanen.
2. Madhang
Madhang adalah aplikasi yang diciptakan oleh Gibran dan adiknya, Kaesang, untuk menghubungkan ibu-ibu yang ahli memasak dengan pembeli.
Meskipun membantu banyak ibu rumah tangga untuk mandiri secara finansial, aplikasi ini juga terpaksa berhenti beroperasi.
Pengguna mulai mempertanyakan keberadaan Madhang pada Februari 2022, dan unggahan terakhir di Instagram pada tanggal tersebut menandakan bahwa aplikasi ini sudah tidak aktif.
3. Siap Mas
Bisnis Siap Mas melibatkan Gibran dan Kaesang dalam produksi minuman seperti Ngedrink dan makanan ringan seperti keripik yang dijual di minimarket.
Sayangnya, bisnis ini juga terlihat tidak aktif dalam beberapa waktu.
Unggahan terakhir di Instagram Siap Mas pada Oktober 2020, dan produk-produk Siap Mas sudah tidak terlihat di minimarket terdekat.
4. Ternakopi
Ternakopi, bisnis kopi yang dikembangkan bersama adiknya, Kaesang, pada Mei 2019, sebelum pandemi memiliki sekitar 40 toko di beberapa wilayah Indonesia.
Namun, bisnis ini mengalami penurunan signifikan setelah pandemi, bahkan hingga kehilangan seluruh outlet.
Kaesang mengakui dalam wawancara dengan CNN Indonesia bahwa bisnis ini harus ditutup karena minimnya pelanggan setelah pandemi.
Meskipun Gibran dikenal sebagai pengusaha sukses, tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi telah memaksa beberapa bisnisnya untuk menghentikan operasional mereka.***