suarakarsa.com – Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar Pelatihan Penjamah Makanan bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dilaksanakan di Sutanraja Hotel, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (28/9/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh relawan dari tujuh SPPG atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), terdiri atas lima SPPG yang telah aktif melayani dan dua lainnya yang masih dalam tahap persiapan.

Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN, Enny Indarti, S.STP., M.Si, melalui sambungan daring. Dalam sambutannya, Enny menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para relawan yang telah mendedikasikan diri untuk mendukung keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis.

“Kami juga akan mensertifikasi relawan dengan sertifikasi halal dan memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mengolah makanan yang aman dan bergizi,” ujar Enny Indarti.

Ia menegaskan bahwa relawan merupakan tulang punggung keberhasilan BGN dalam mewujudkan program nasional tersebut.

“Saya mendengar langsung apa yang disampaikan Bapak Presiden, bahwa beliau akan menjaga program Makan Bergizi Gratis ini hingga akhir masa jabatannya. Semoga beliau senantiasa diberi kesehatan agar program ini dapat terus dikawal dengan baik,” tambah Enny.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai lembaga terkait. Pemateri pertama, Nanci Pratiwi, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan di setiap dapur SPPG serta pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

“Kebersihan adalah hal utama di setiap dapur SPPG. Limbah, baik organik maupun anorganik, harus dikelola dengan benar. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) juga wajib tersedia dan sesuai aturan, agar tidak mencemari lingkungan sekitar,” tegas Nanci.

Sementara itu, pemateri kedua, Dian Kusumawardani, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Balai Besar POM Manado, memberikan pelatihan tentang cara menerima, mengolah, dan mendistribusikan bahan makanan agar tetap aman dikonsumsi anak-anak.

“Kami menyampaikan lima kunci keamanan pangan: jaga kebersihan, pisahkan pangan mentah dan matang, masak dengan benar, jaga pangan pada suhu aman, serta gunakan air dan bahan baku yang aman. Kami juga mengingatkan pentingnya memastikan kualitas bahan baku agar tidak digunakan jika sudah rusak,” jelas Dian.

Pemateri ketiga, Ramli, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Minut-Bitung, menekankan pentingnya perlindungan kerja bagi para relawan SPPG.

“Dari lima SPPG yang sudah beroperasi, dua sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, satu sedang berproses, dan dua lainnya juga telah berkomunikasi untuk segera mendaftarkan relawannya,” ujar Ramli.

Menurutnya, perlindungan sosial menjadi aspek penting agar para relawan dapat bekerja dengan aman dan terlindungi selama menjalankan tugas pelayanan gizi di lapangan.

Koordinator Wilayah BGN Minahasa Utara, Devenia Mokodongan, SAP, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam penanganan, pengolahan, dan penyajian makanan yang higienis.

“Pelatihan Penjamah Makanan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan para relawan SPPG, agar mereka dapat memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat,” ujar Devenia.

Ia menambahkan, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para relawan semakin memahami pentingnya standar kebersihan dan keamanan pangan dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis.

Pelatihan Penjamah Makanan 2025 ini menjadi bagian dari komitmen Badan Gizi Nasional untuk memastikan setiap makanan yang disajikan kepada masyarakat khususnya anak-anak penerima program Makan Bergizi Gratis benar-benar aman, sehat, dan bergizi.