Dirinya juga menambahkan bahwa bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun merupakan salah satu faktor yang membuat pihak SPBU sering kehabisan persiapan BBM khusus pertalite.

“Padahal sebelum ada kampus USN, perusahaan PT. IPIP dan PT. Vale, kami masyarakat Kecamatan Tanggetada dan khususnya Desa Palewai masih sering mengisi BBM sampai jam 8 malam, nah sekarang jam 12 siang saja sudah habis,” bebernya dengan nada kesal.

Disamping itu, warga juga menjumpai Idham selaku direktur PT. Jiham lestari (pemilik SPBU-red) Desa Palewai. Idham mengakui ada keluhan masyarakat terkait kurangnya pasokan BBM khususnya pertalite.

Permasalahan ini memang suda lama berjalan dan beberapa tahun yang lalu pihak SPBU sudah berupaya melakukan pengajuan penambahan kouta ke BPH Migas. Bahkan menurut pengakuan Idham sempat melampirkan rekomendasi Bupati Kolaka, namun ironisnya surat permohonan tersebut sampai saat ini tidak mendapat respon dan tanggapan dari pihak BPH Migas.