“Semua limbah organik termasuk limbah rumah tangga, kotoran ternak dan manusia dijadikan biogas, untuk biourine yang telah melalui peningkatan mutu dijual 20 ribu per liter”, jelasnya.
Lebih lanjut Sri Wahyuni mengatakan untuk menunjang ketahanan pangan pertanian yang ramah lingkungan, berkelanjutan maka adanya pertanian terpadu yang Sehat, Aman dan Enak (SAE).
Hadir pada kesempatan itu Kepala Bidang Penyuluhan kabupaten Bogor, Ruhendra yang mengatakan bahwa kita harus mengubah sikap petani untuk mengganti pupuk kimia ke pupuk organik.
“Saat ini kabupaten Bogor sudah membina KWT dengan memberdayakan limbah dapur, limbah rumah tangga yang ada untuk diolah”, ujar Ruhendra.
Selanjutnya Ruhendra mengatakan bahwa ia memberikan apresiasi kepada penyuluh pertanian yang mendampingi petani dilapangan. Diperlukan kesabaran dan semangat penyuluh pertanian, yang pantang menyerah dalam membina para petani. (HVY/NF)
7 Komentar