Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) menyelenggrakan Rapat Kordinasi Pengawalan dan Pendampingan Genta Organik, Launching Jurnal Suluh Tani dan e Pusluh di Serpong (02/03).
Dalam arahannya Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, kita sedang memasuki krisis pangan global, artinya kondisi pangan sedang tidak dalam baik baik saja. Dirinya sudah survei harga dan ketersediaan pangan di Jawa Barat, ada komoditas tertentu khususnya komoditas impor harganya melejit dan beberapa komoditas lain juga naik. Kedelai harganyan Rp.16.000-18.000/kg, yang awalnya hanya Rp. 6000/kg beberapa waktu lalu. Minyak goreng membanjiri diluar negeri karena harganya sangat tinggi, makanya dalam negeri berkurang”, ujarnya.
“Hal tersebut, salah satu tanda adanya krisis pangan global, dimana harga harga pangan yang melejit di pasar global. Ini dampak dari akumulatif covid 19. Disaat sama, climate change juga menyebabkan adanya elnino dan la nina sehingga terjadi penurunan produktivitas karena adanya banjir dan kekeringan serta serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) karena meningkatnya suhu yang berpengaruh terhadap seluruh ekosistem di bumi termasuk ekosistem pertanian”, ungkap Dedi.
Tinggalkan Balasan