Dedi menambahkan, akibat turunkan produktivitas, maka harga menjadi naik karena permintaan tetap. Selain itu, Perang Rusia – Ukraina yang masih berlanjut, menyebabkan semua yang berhubungan dengan ekspor impor menjadi tidak menentu. Ternyata, kenaikan harga global juga diikuti dengan kenaikan harga prasarana dan sarana pertanian ternasuk pupuk, membuat petani merasa terpukul akibat kenaikan harga tersebut. Padahal kita membuktikan, pupuk memberi kontribusi 15-70 persen terhadap peningkatan produktivitas.

Di saat pupuk kimia mahal, disisi lain petani pakai pupuk berlebihan, pakai pertisida berlebihan yang daya racunnya luar biasa dan tidak mampu mendekomposisi sehingga mikroba penyubur tanah mati, akhirnya tanah sakit dan gersang. Untuk itu, menurutnya solusinya dengan dengan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik).