Ditambahkannya hal ini bisa mencederai prinsip penyelenggaraan Pemilihan. “Ini jelas mencederai prinsip demokrasi dan netralitas penyelenggara pemilu,” tegas Ketua PMII Konawe dalam orasinya.
Aksi yang berlangsung damai ini diwarnai dengan pengibaran spanduk dan poster yang bertuliskan tuntutan mereka. Mahasiswa juga menyerukan agar KPU Konawe lebih transparan dalam proses seleksi dan pengawasan terhadap badan ad hoc nantinya.
Selain soal proses rekrutmen badan Ad Hoc, Muhammad Syahri Ramadhan juga sempat menyinggung beberapa problem yang sedang terjadi di Internal KPU Konawe itu sendiri.
Dirinya juga menyampaikan terkait dugaan adanya rekaman video mobil dinas Ketua KPU Konawe berada di lokasi tambang Kabupaten Konawe Utara dan mereka juga sempat menyuarakan dugaan pengelembungan suara pada pemilu 2024 di Dapil V Kabupaten Konawe saat pemilu 2024 kemarin.
Tinggalkan Balasan