Menurut Wagio, penggunaan pupuk organik yang cukup banyak yang menaikkan produktivitas lahan sawahnya.

“Sekitar 3 ton kompos yang digunakannya dengan 2 kali penerapan. Kami masih menggunakan pupuk kimia memang, tapi sangat sedikit sekali,” beber dia.

Wagio memaparkan bahwa ubinan dilakukan oleh BPS Kab. Serdang Bedagai. Hasil ubinan sebesar 4,89 kg. Produksi setelah panen sebesar 6,26 ton/ha (loses 20%).

“Produksi ini mengalami kenaikan sebesar kurang lebih 0,86 ton/ha dimana produktivitas musim tanam ASEP tahun 2021 sebesar 5,4 ton/ha. Jumlah anakan dalam sampel 16 anakan dan rumpun berjumlah 62 rumpun,” kata Wagio.

Adapun demplot ini telah melaksanakan paket teknologi CSA SIMURP Tahun 2022. Antara lain: penggunaan bibit unggul label ungu varietas Inpari 32, jarak tanam jajar legowo 4:1(20cm x20 cm), seleksi benih dan seed treatment dengan menggunakan Trichoderma dan Paini Bacillus, penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), penggunaan bahan organik untuk pembuatan pupuk organik, pestisida nabati.