“Jika ada satu bayi orang utan di tangan manusia, itu paling tidak induknya mati, terpaksa dibunuh. Nggak bisa nggak. Karena anak orang utan baru lepas dari induk umur 6-7 tahun,” tambah dia.
Penyebab selanjutnya kebakaran hutan, baik secara alami maupun yang dilakukan masyarakat, yang berpengaruh terhadap pengurangan habitat orang utan di Kalimantan.
“Karena di Kalimantan beberapa daerah masih menggunakan sistem ladang berpindah, jadi ditebang kemudian dibakar ini juga berpengaruh terhadap pengurangan habitat orang utan di alam,” imbuhnya.(SW)
Halaman
Tinggalkan Balasan