Fabian Hinz, pakar Timur Tengah dari IISS, menyatakan bahwa pesawat tempur tidak lagi menjadi pusat perhatian Iran dalam pengembangan kekuatan udaranya. “Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa mengimbangi angkatan udara Israel, sehingga mereka mengalihkan fokus pada senjata lain yang dapat diperkuat tanpa terganggu oleh sanksi,” ujar Hinz.

Ketegangan antara kedua negara ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan intensitas serangan balasan yang melibatkan teknologi militer mutakhir dari kedua pihak.