Kementan Bersama Tarto Blendhot Pendiri “Vego Grape Farm” Berbagi Tips Sukses Berkebun Anggur

Anggur
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat menghadiri Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 51, Selasa (13/12), Cilincing Jakarta Utara.

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pertanian perkotaan (urban farming) dalam berbagai programnya. Urban farming dikarenakan adanya keterbatasan lahan, terutama di DKI Jakarta dilakukan dengan memanfaatkan aneka ruang yang tersedia.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) sendiri terus mendorong tumbuhnya pertanian perkotaan yang mengoptimalkan teknologi dengan memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada.

Bacaan Lainnya

“Kita menggerakan pertanian kota dilorong, di kantor, di gang harus bertani, kiri kanan kita apa lahan yang ada harus manfaatkan untuk memproduksi tanaman,” jelas Mentan Syahrul.

Baca Juga  Berikan Kuliah Umum, Kepala BPPSDMP Kementan sebut Pemuda Andalan Pertanian Masa Depan

Mendukung hal tersebut Pusat Penyuluhan Pertanian melakukan agenda kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 51, dengan Tema Biar Sempit yang Penting Duit, Tanamlah Anggur, Selasa (13/12) di kebun anggur Vego Grapes Farm, Cilincing Jakarta Utara.

Pada arahannya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan dengan urban farming selain menghasilkan bahan pangan pertanian juga menghasilkan lingkungan nyaman, keindahan dan lingkungan yang nyaman.

“Perbanyak tanaman anggur dilakukan dengan cara sambung (grafting) dengan bibit impor di bagian atas dan disambung bagian bawah dengan bibit lokal, menciptakan rasa yang khas,” ujar Dedi.

Sutarto atau yang biasa di panggil Tarto Blendhot merupakan pendiri Vego Frapes Farm mengatakan bahwa sebelum ditanami anggur dulunya semak belukar, suhu yang tinggi bukan kendala menanam anggur di kawasan perkotaan.

Baca Juga  Jaga Pangan, Kementan Optimalkan BPP di Kalimantan Timur

“Vego Grape Farm didirikan di tanah seluas 500m2 dengan 70 varietas anggur dan didirikan di bulan oktober 2019 di Sukapura Cilincing Jakarta Utara dengan pertanian organik, alhamdulilah setahun panen dua kali,” jelas Sutarto.

Penyuluh pertanian Jakarta Utara M. Ramdani yang mendampingi Sutarto mengatakan awal mula bertemu Pak Sutarto melalui komunitas pada tanggal 30 april 2021 pada pelatihan pertanian pada saat pandemi.

“Saat ini kelompok tani Vego Grape Farm terdiri dari 25 orang yang terdiri dari 6 kecamatan,” jelas M. Ramdani.

Hadir pada Ngobras Walikota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim yang mengatakan potensi pertanian menyesuaikan dengan iklim di kota Cilincing dengan angin air laut dan cuaca yang agak panas.

Baca Juga  Menurut Tim IPB, Untuk Menjaga Ketersediaan Hara Tanah Biosaka Harus Disertai Pupuk

“Vego Grape Farm salah satu pilihan urban farm di jakarta utara, menanam anggur banyak manfaat edukasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan lahan di gang pekarangan rumah untuk penghijauan,” jelas Ali Maulana Hakim.

Dia mengatakan, urban farming merupakan alternatif swasembada pangan dengan prioritas tumbuhan rambat seperti anggur, melon dan tanaman rambat lainnya.

“Pemda telah merangkul akademisi dan perusahaan di Jakarta dalam melakukan penghijauan 130 gang di pemukiman penduduk termasuk dirumah susun,” imbuh Ali Maulana Hakim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar