Menurut Ladiyani dengan memperhatikan spesifikasi Biosaka dan respon tanaman akibat aplikasinya, maka cairan Biosaka dikategorikan sebagai elisitor yang berhubungan dengan imunitas tanaman terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan kemampuan untuk tumbuh dalam ekosistem tertentu.

Ladiyani juga menjelaskan agar tidak terjadi pengurasan hara, maka penggunaan biosaka bersifat sebagai pelengkap, dengan komponen utama pupuk anorganik, organik dan hayati yang ditambahkan sesuai dengan kondisi dan target produksi tanaman untuk menghindari pengurasan hara.

Sedangkan menurut Narasumber selanjutnya, perwakilan Ditjen Hortikultura Sur Eva Hayati selaku Koordinator Aneka Sayuran dan Buah mengatakan upaya stabilisasi pasokan harga cabai dan bawang merah dlakukan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.