GOWA – Kementerian Pertanian terus berupaya untuk menghasilkan petani muda yang berkualitas dan berkompeten di Indonesia, untuk mendukung dalam mencetak petani muda tersebut yaitu dengan adanya program magang ke luar negeri.
Taiwan merupakan salah satu negara yang akan dijadikan tempat magang para petani muda Indonesia sesuai dengan bidang yang dimiliki.
Melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) alumni Polbangtan dan petani muda penerima manfaat di wilayah YESS dapat mendaftar sebagai peserta magang Taiwan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan upaya peningkatan kualitas SDM pertanian dilakukan dengan berbagai cara, termasuk salah satunya dengan magang keluar negeri.
“Kegiatan Magang ke Luar Negeri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada petani muda Indonesia serta memperdalam, memperkuat keterampilan dan kompetensi yang ditentukan melalui bekerja dan belajar di keluarga petani Taiwan atau perusahaan, sebut Menteri Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembagan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan harapan nya terkait magang petani muda ke Taiwan.
“Seluruh petani muda Indonesia yang mengikuti magang ke Taiwan akan memiliki peluang menjalin jejaring kerjasama dengan petani Taiwan. Diharapkan peserta dapat memperoleh manfaat dari ilmu dan praktik dalam mempromosikan sektor pertanian serta dapat menerapkan pembelajaran yang didapat di Indonesia” jelas Dedi.
Persiapan magang Taiwan diawali dengan pelatihan bahasa mandarin Taiwan dan budaya untuk peserta. Sebanyak 57 calon peserta yang mendaftar di wilayah YESS PPIU Provinsi Sulawesi Selatan mengikuti psikotes dengan ujian test tertulis dan Indepth interview atau wawancara dengan lembaga layanan psikologis Universitas Negeri Makasar.
Dari 57 calon peserta, lulus tahap psikotes sebanyak 36 orang, calon peserta yang lulus psikotes langsung mengikuti pelatihan bahasa mandarin Taiwan serta fisik, mental dan disiplin (FMD).
Pelatihan dilaksanakan di Polbangtan Gowa selama 3 minggu dengan pengajar bahasa mandarin Taiwan, sedangkan FMD dilatih dengan ikatan alumni magang jepang (IKAMAJA).
Pelatihan dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan dengan metode offline seperti percakapan sehari-hari dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengajar.
Diharapkan setelah pelatihan bahasa mandarin Taiwan dan budaya selesai, seluruh calon peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian pengecekan kesehatan sehingga peserta yang dinyatakan sehat dapat langsung diberangkatkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.