Dedi menjelaskan, petani seringkali menggunakan pestisida maupun pupuk kimiawi yang ugal-ugalan, sehingga berakibat buruk pada pertanian dan lingkungan. Pestisida bukan hanya mematikan hama serta penyakit tanaman, tetapi juga sekaligus mematikan mikroorganisme yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Dan akibat penggunaan yang diambang batas bisa menghancurkan lingkungan
“Pengelolaan pertanian secara berlebihan dan ugal ugalan menyebabkan tanah kita hancur, udara hancur, air hancur dan lingkungan kita hancur, ” tegas Dedi.
Pelatihan ini dilaksanakan secara serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia ataupun lokasi titik kumpul lainnya selama 3 hari sejak tanggal 26 – 28 Juli 2023 secara online dan diikuti oleh 1.837.371 orang dari target 1.800.000 peserta dengan persentase mencapai 102,08% yang terdiri dari petani, penyuluh, dan insan pertanian lainnya.
3 Komentar