KONAWE – Beberapa lembaga yang tergabung dalam Konsorsium NGO Konawe, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/9/2022).
Konsorsium NGO Konawe mendukung investasi tambang nickel yang ada di Kecamatan Puriala serta menolak adanya tindakan premanisme yang sering menghadang mobil pengangkut ore nickel.
Salah satu orator LSM LIRA, Agus Salim Wisman, menyampaikan protes terhadap tindakan yang menyerupai preman yang sering menahan mobil hauling di jalan umum. Namun secara regulasi, penahanan terhadap mobil hauling tidak dibenarkan dalam aturan perundangan.
“Kedatangan kami di gedung kantor DPRD Konawe ini, sekedar untuk membuka mata anggota dewan agar melihat setiap permasalahan di Konawe terkait adanya upaya penahanan kepada setiap mobil hauling” ucap Agus.
Agus juga memaparkan, hadirnya investasi tambang nickel merupakan peluang usaha bagi masyarakat pribumi. Dimana angka jumlah pengangguran akan semakin berkurang dikarenakan pemberdayaan perusahaan untuk mempekerjakan sebagain bagi masyarakat khususnya wilayah sektor kecamatan puriala dan sekitarnya.
Ditempat yang sama, Jaiman, SH., orator ketua DPC PROJAMIN Konawe menyampaikan bahwa DPRD Konawe harus peka terkait permasalahan tindakan premanisme yang sering menghalangi arus lalu lintas dan meresahkan masyarakat.
“Perusahaan tidak mungkin menggunakan jalan umum klau tidak ada izin penggunaan jalanya atau dispensasi penggunaan jalan,” terang Jaiman.
Jaiman juga menambahkan, upaya penahanan terhadap mobil pengangkut ore nikel adalah tindakan yang keliru.
“Jadi, saya harap keliru klau ada tindakan tindakan menahan kendaraan itu baiknya langsung diproses secara hukum, karna di anggap sudah menyerupai makar” tambah Jaiman.
Disela-sela kesempatan, orator selanjutnya datang dari pimpinan LSM Bakti Konawe, Jasmilu menyampaikan bahwa, Aparat penegak hukum harus bertindak secara tegas terkait adanya tindakan premanisme yang menghalang-halangi jalannya aktifitas perusahaan.
“Kepada aparat penegak hukum, kami meminta untuk bertindak secara tegas,” ungkap Jasmilu.
Konsorsium NGO Konawe menilai, perusahaan tambang yang bergerak di Puriala, sudah cukup membantu masyarakat wilayah sekitar, dengan memberikan kompensasi, CSR dan bantuan bantuan lainya.
Aksi yang digelar Konsorsium NGO Konawe langsung di terima langsung oleh Ketua Komisi II, Beni Burhan SE, menanggapi tuntutan masa aksi yang tergabung dari konsorsium NGO, Beni menyampaikan bahwa pihaknya bersepakat untuk mendukung kehadiran Investasi yang ada di Kabupaten Konawe khususnya di wilayah kec. Puriala dalam hal ini tambang nickel.
Adapun persoalan tindakan premanisme yang sering memalang jalan dan menahan mobil Hauling, ketua komisi II akan manyampaikan ke komisi I, terkait tuntutan secara keseluruhan yang di sampaikan oleh rekan-rekan konsorsium NGO kab Konawe.
“Persoalan ini akan saya sampaikan ke pimpinan dalam hal ini ketua DPRD Konawe,” jelas Beni. (Red RW)