El Nino adalah fenomena alam akibat climate change yang eratnya kaitannya dengan peningkatan konsentrasi kenaikan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Hal inilah yang menyebabkan suhu dipermukaan bumi hangat bahkan semakin panas. Sehingga, masa musim kemarau ekstrem mulai melanda Indonesia pada akhir Mei hingga awal Juni. Hanya saja, skalanya masih rendah.
Melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang diinisiasi oleh BPPSDMP dengan teknologi CSA, saat ini tengah difokuskan pada upaya strategis mengantisipasi El Nino. Diantaranya melalui pemupukan berimbang, memasifkan penggunaan pupuk organik selain kegiatan utamanya pemanfaatan irigasi dan penerapan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim, terang Kabadan Dedi.
Kabadan menambahkan bahwa teknologi CSA SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani, khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahan iklim ekstrim saat ini, hingga memasuki fenomena El Nino. Termasuk bagaimana cara mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman dan langkah-langkah terhadap antisipasi dan mitigasi dampak perubahan iklim atau El Nino yang dilakukan Program SIMURP.
Tinggalkan Balasan