Metode sarasehan diawali dengan pemaparan dan testimoni oleh Kursin selaku demonstrator penerapan teknologi CSA yang berhasil menaikan produktivitas dari 4,8 ton/ha tahun menjadi 6,7 ton/ha di lahan yang sama.
Sedangkan menurut Ketua KEP Agri Pedia SIMURP Abdul Hana, hasil yang dijual gabah kering giling setelah penjemuran 4 hari dengan provitas 6,8 ton/ha ada kenaikan 1,9 ton per ha dari tahun 2021 di lahan dan musim yang sama.
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Witono menambahkan jika penerapan CSA yang dilakukan adalah penggunaan VUB padi tahan cekaman iklim abiotik maupun biotik (inpari 32), pembuatan dan penggunaan pupuk organik padat dari kotoran hewan (kohe) serta pembuatan dan penggunaan pestisida nabati dari rempah-rempah bumbu dapur.
Tinggalkan Balasan