PASURUAN – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, meminta seluruh insan pertanian untuk menciptakan pertanian yang kokoh mendukung ketahanan bangsa.
“Pertanian yang kokoh dibutuhkan karena pertanian merupakan penyedia utama bahan pangan sekaligus lapangan pekerjaan, bahkan menyokong kestabilan ekonomi,” tutur Mentan.
Mentan juga mengatakan, capaian pembangunan pertanian telah mengukir prestasi yang sangat membanggakan.
“Yaitu keberhasilan mencapai swasembada beras. Ini dibuktikan dengan tidak adanya impor beras selama 3 tahun terakhir. Prestasi yang mendapat pengakuan dari Food and Agriculture Organization (FAO) dan International Rice Research Institute (IRRI),” kata Mentan.
Menurut Mentan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama, prestasi
seluruh insan pertanian. Dalam kesempatan itu, Mentan SYL mengatakan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dimulai dari perdesaan.
“Sebab, sebagian besar budidaya pertanian dan peternakan dilakukan di desa. Dengan demikian, penguatan usaha tani dan kapasitas SDM di perdesaan mutlak dibutuhkan”, tutur pria yang akrab disapa SYL ini.
Salah satu program yang memfokuskan pada masyarakat khususnya pemuda pemudi di pedesaan adah Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Program YESS merupakan sinergi antara Kementan dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan Internasional Fund of Agriculture Development (IFAD) untuk menjadi solusi dalam menciptakan regenerasi di bidang pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Kementan RI, Dedi Nursyamsi, optimis Program YESS akan mewujudkan regenerasi dalam pertanian dengan meningkatkan kompetensi SDM dari pedesaan serta menambah jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian.
Pernyataan tersebut diungkapkan Dedi saat melakukan kunjungan kerja di lokasi kebun budi daya paprika milik Ghosiyah, petani milenial asal Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, Jawa Timur, Jum’at (30/09).
Menurut Dedi, melalui program YESS, Kementan melakukan pendampingan serta bimbingan manajemen bisnis, literasi keuangan dan bantuan modal telah mampu meningkatkan kapasitas produksi serta meningkatkan pendapatan petani milenial.
“Pertanian saat ini bukan yang dulu, tidak hanya bicara tanam.saja tapi harus berorientasi bisnis. Jadi pertanian bicara bagaimana proses pra budidaya, budidaya, perawatan, panen, hingga pasca panen. Intinya bagaimana kita bisa meningkatkan produktivitas hingga menghasilkan cuan”, tegas Dedi.
Hadir bersama Kepala BPPSDMP, Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah menambahkan komitmen tinggi sangat ditunjukan perintah dalam hal ini Kementan dalam hal peningkatan kualitas SDM.
“Program aksi BPPSDMP salah satunya menumbuhkan wirausaha muda pertanian. Kementan menargetkan 2,5 jt petani milenial. Dan program YESS menjadi salah satu pendongkrak dalam mewujudkan target tersebut. Ghosiah telah membuktikan bahwa sektor pertanian sangat terbuka dan memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin maju. Tak hanya pria, Wanita pun bisa menjadi wirausaha sukses di sektor pertanian tanpa harus meninggalkan peranya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya”, tegas Munifah.(**)