Karena pembangunan bundaran di wilayah 1 dan 2 Rahabangga tersebut sudah banyak mengakibatkan korban luka bahkan sampai menelan korban jiwa, baik itu pengendara roda dua maupun roda empat.

“Saya berharap, Dinas PU Provinsi Sultra segera merespon dan bertanggung jawab adanya kejadian ini,” ungkap Satriadin.

Lebih lanjut, Satriadin juga meminta kepada pihak Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Wilayah 1 dan 2 untuk segara turun kelapangan melihat dan meninjau ulang lokasi pembangunan bundaran.

“Apabila hal tersebut tidak segera diindahkan, maka jangan salahkan pihak kami jika melakukan unjuk rasa bersama masyarakat setempat di kantor PUPR Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menolak adanya pembangunan bundaran yang sudah menelan korban jiwa itu. Bahkan, kami juga tidak segan-segan meminta kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk segera mencopot kadis PUPR Provinsi,” tegas mantan Bupati DPD LIRA.