JAKARTA – Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud Md menyatakan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun melakukan tindakan pidana pencucian uang (TPPU). Mahfud sudah melaporkan dugaan ini ke Bareskrim Polri.
Dia menyebutkan hasil penelusuran PPATK menemukan ada transaksi janggal dalam ratusan rekening yang memiliki kaitan dengan Al Zaytun ataupun Panji Gumilang. Totalnya, ada 145 rekening dibekukan, dari total 367 rekening yang diindikasikan memiliki keterkaitan dengan Al Zaytun maupun Panji Gumilang.
“Kami sudah sampaikan laporan baru kepada Polri, yaitu tentang tindak pidana pencucian uang, kami telah membekukan 145 rekening dari 367 rekening yang diduga menurut PPATK memiliki kaitan dengan Pondok Pesantren atau kegiatan Al-Zaytun, kegiatan Panji Gumilang,” kata Mahfud di kantornya, bilangan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2023).
Dia mengatakan beberapa tindak pencucian uang yang dilakukan berkaitan dengan penggelapan, penipuan, pelanggaran aturan yayasan, hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Kita sebutkan beberapa tindak pidana yang terkait itu misalnya tindak pidana penggelapan, tindak pidana penipuan, tindak pidana pelanggaran yayasan, tindak pidana penggunaan dana BOS. Itu semua ditetapkan dalam konteks pencucian uang,” papar Mahfud.
“Misalnya, tindak pencucian uang dengan penggelapan, pencucian uang dengan penipuan, pencucian uang karena melanggar UU Yayasan, pencucian uang karena penggunaan dana BOS dan sebagainya,” lanjutnya.
Sebelumnya, Mahfud pernah mengatakan pemerintah menaruh kecurigaan pada beberapa rekening yang terafiliasi dengan Panji Gumilang. Ada ratusan rekening yang ditemukan terkait dengan Panji Gumilang, bahkan di tiap rekening menggunakan nama berbeda-beda.
“Ya memang. (Ada) 256 rekening atas nama Abu Toto Panji Gumilang, Abdu Salam Panji Gumilang, nama di itu ada 6. Ada Abu Toto, ada Panji Gumilang, ada Abu Salam, pokoknya 6 lah,” kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/7/2023) yang lalu.
“Dan dari situ dari 256 rekening atas nama dia, dan 33 rekening atas nama institusi. Jadi 289,” tambahnya.(SW)