“FIFA sendiri pernah memutuskan mengeliminasi Rusia dari piala dunia 2022, karena desakan dari beberapa negara Eropa, karena pertimbangan Rusia yang dianggap sebagai negara agresor yang menyerang Ukraina,” ungkap Andreas.
Anggota Komisi X DPR RI itu menyebut, dalam menyukseskan sebuah turnamen besar seperti piala dunia, dapat dilakukan dengan mensinergikan berbagai elemen subsistem. Sehingga terdapat suatu pandangan yang kolaboratif.
“Apa yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengutus Erick Tohir menjelaskan sikap Indonesia dan meyakinkan FIFA, sikap atas sikap Indonesia yang menolak penjajahan diatas dunia dan mewujudkan perdamaian dunia sebagai tujuan bernegara. Seharusnya, olahraga dalam hal ini juga sepak bola juga bisa hadir sebagai instrumen yang menjembatani tercipatanya perdamaian dunia,” tegas Andreas.
Tinggalkan Balasan