“Kita harus siap mengantisipasi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global” ujar Syahrul.

Untuk itu manfaatkan Momentum Penas XVI sebagai ajang konsolidasi emosional para petani dari sabang sampai merauke agar semakin siap dalam menghadapi tantangan dunia pertanian.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan jika program utama Kementan adalah juga untuk mengantisipasi El Nino dan antisipasi krisis pangan global sebagai dampak pandemi, perubahan iklim, perang Rusia-Ukrania.

“Untuk itu saya mengajak semua untuk menyamakan langkah dalam antisipasi masalah ini,” sebut Dedi.

Apresiasi terhadap kinerja pemerintah disampaikan oleh petani yang hadir pada acara pembukaan Penas XVI, Sabtu pagi (10/6)

Fauzi, petani berusia 58 tahun yang berasal dari Desa Galis Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi dan Mentan SYL menurutnya telah berupaya semaksimal mungkin dalam rangka mengangkat harkat dan martabat para petani.