GOWA – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa kembali memperluas jaringan kerjasama kemitraannya. Kali ini Polbangtan Gowa melakukan penanda tanganan MoU dengan PT. Berdikari United Livestock (PT. Buls) yang beralamat di Sidrap Sulawesi Selatan (16/04/2023).
Buls merupakan perusahaan yang mengembangkan bisnis ruminansia di Indonesia melalui program penggemukan dan pengadaan sapi indukan.
Perusahaan yang pernah membudidaya hingga 1046 sapi brahman tersebut memang didorong menjadi salah satu sentra penghasil sapi potong berkualitas di Sulsel yang bisa memperkuat produksi daging nasional.
“PT Berdikari memiliki ranch yang sangat besar. Saya berharap ini dijadikan kawasan khusus yang produktif berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan daging nasional” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang turut menyaksikan penandatangan MoU Polbangtan Gowa dengan PT. Buls.
Terkait dengan perluasan kerjasama pendidikan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa pendidikan vokasi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kementan, outputnya menghasilkan wirausaha muda pertanian dari hulu sampai hilir.
“Cita-cita kami menghasilkan alumni, pendekar pertanian tanah air yang mampu menjaga kesinambungan pembangunan pertanian” ujar Dedi.
Sedangkan lingkup kerja sama pendidikan meliputi penyediaan jasa dan informasi baik terkait inovasi teknologi terapan maupun kelembagaan serta pembangunan SDM.
“Pendidikan vokasi itu memang arahnya adalah terapan. Dalam kurikulum kita 70 persen itu adalah praktek dan 30 persen teori di dalam kelas. Prakteknya bisa teaching factory, sarana prasarana produksi pertanian kita atau bisa juga di dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” jelas Dedi.
Kerja sama oleh Polbangtan juga terkait dengan fasilitas magang. “Karena kita pendidikan vokasi lebih menitikberatkan pada pengalaman. Jadi, menitikberatkan kepada bagaimana aplikasi inovasi teknologi di lapangan, implikasi berbagai, teknologi, kebijakan, dan kelembagaan di lapangan,” kata Dedi.
Ruang lingkup kerjasama yang tertuang dalam MoU antara Polbangtan Gowa dengan PT. Buls mencakup program tri dharma perguruan tinggi dan Penyerapan alumni sebagai tenaga kerja pada perusahaan.
Lebih dari itu, melalui MoU tersebut tercantum pula kesepahaman penyelenggaraan Magang Bidang pada lokasi petani binaan yang berada di wilayah perusahaan PT. Buls dalam pengembangan 1000 (seribu) hektar tanaman jagung yang diintegrasikan dengan peternakan sapi.
Hal tersebut terungkap dari wawancara Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar saat ditanyakan awak media sesaat setelah penandatanganan.
“Pada hari ini Polbangtan gowa telah menandatangani MoU dengan PT Buls. Selanjutnya dengan MoU tersebut kita akan melakukan beberapa langkah konkrit salah satunya adalah Polbangtan Gowa akan melakukan pendampingan terhadap petani yang bekerjasama dengan PT buls dalam budidaya jagung untuk pakan” ujar Detia.
Menurutnya pendampingan yang dilakukan Polbangtan Gowa terhadap Petani adalah dengan sharing knowledge dalam penerapan Good Agricultural Practices (GAP) khususnya budidaya jagung untuk pakan ternak.
Harapannya, lanjut Detia, melalui kerjasama tersebut menjadi media implementasi tri dharma perguruan tinggi baik mahasiswa maupun dosen yang akan meningkatkan wawasan, pengalaman dan kemampuan bekerja di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Buls Irman Yasin Limpo mengatakan “PT. Buls saat ini memiliki lahan sekitar 6.730 hektar. Dari luas lahan tersebut ada sekitar 1000 hektar yang akan dikerjasamakan dengan Polbangtan Gowa dalam pengembangan budidaya jagung” ujar Irman.
Menurut Irman, Mahasiswa Polbangtan Gowa memiliki keahlian dalam penerapan GAP. Sehingga ia berharap dengan keahlian tersebut dapat membantu dalam pendampingan terhadap 27 kelompok tani binaannya dalam pengelolaan budidaya jagung di lahan PT. Buls
“Kerjasama Polbangtan Gowa dengan PT. Buls dalam rangka mengoptimalisasi fungsi lahan dan target pencapaian produksi ternak maupun pertanian” kata Irman.
“PT. Buls saat ini sedang berusaha membangun jejaring dengan berbagai pihak baik akademisi, industry, masyarakat maupun peternak serta offtaker untuk menjalankan supply chain bisnis sebagaimana mestinya” imbuhnya.