KONAWE – Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Harmin Ramba, mencuri perhatian dengan kemegahan Pakaian Adat Tolaki saat menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe ke-64 yang digelar di pelataran Kantor Bupati Konawe, Minggu (03/2/2024).
Dalam momen bersejarah ini, Harmin Ramba yang didampingi istrinya Trinop Tijasari, tampak memukau dengan pakaian adat Tolaki yang kaya akan nilai budaya dan tradisi lokal.
Kehadiran orang nomor satu di Konawe itu mampu memberikan nuansa kebanggaan bagi seluruh peserta yang turut hadir di momen upacara tersebut.
Ia juga membeberkan apa yang menjadi alasan dirinya memilih tagline Membangun Konawe menjadi Kota Padi dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke 64 Tahun Konawe.
Harmin Ramba mengatakan masyarakat Konawe 80 persen mata pencaharian dari sektor pertanian dalam arti luas, serta potensi lahan di sektor pertanian dan perkebunan juga mencapai 70 persen lahan adalah sektor pertanian.
Sehingga, lanjut dia, saat ditetapkan sebagai Pj Bupati Konawe, dirinya berfikir bagaimana membangun sektor pertanian di Kabupaten Konawe.
“Kita tidak berfikir bahwa tambang adalah sektor yang akan menghidupi kita tapi saya lebih mengandalkan pembangunan di Konawe ini pada sektor pertanian,” lanjutnya.
Namun demikian, Harmin menjelaskan, sektor pertambangan juga tidak ditinggalkan sehingga dalam programnya membagi tiga wilayah pertumbuhan untuk mempermudah dalam perencanaan pembangunan.
Pusat pertumbuhan pertama terletak di pusat Kota Unaaha dengan sektor andalan pertanian dan perkebunan dalam arti luas termasuk perikanan.
Pusat pertumbuhan kedua ditempatkan di wilayah Konawe Timur Laut dan berpusat di Kecamatan Morosi.
Ketiga, pusat pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Routa dengan sektor andalan pabrik baterai.
“Ketiga cluster pembangunan ini kita integrasikan tentunya Konawe akan lebih maju kedepan dengan mengandalkan tiga sektor ini,” jelas Harmin Ramba.
Dalam kegiatan upacara kali ini, turut dihadiri Raja atau Mokole Konawe XXXIV Lukman Abunawas dan Masyarakat Adat Tolaki Mekongga, Danlanud, Staff Ahli Gubernur La Ode Fasikin, serta serta perwakilan OPD Provinsi Sulawesi Tenggara.
Selain itu, Forkopimda, Kapolres Konawe, Kepala Pengadilan Negeri Konawe, Kejari, Ketua DPRD Konawe, Sekda, Serta para OPD lingkup Kabupaten Konawe.
Upacara kali ini juga dirangkaikan dengan pembacaan sejarah terbentuknya Kabupaten Konawe yang dihadiri juga ratusan masyarakat, pelajar, dan guru Kabupaten Konawe.
Selain itu juga merangkaikan penyerahan penghargaan kepada BPS, serta bantuan kepada rumah ibadah, reward petani dan PPL teladan, pegawai teladan, serta hibah organisasi keagamaan.
Di momen upacara HUT tersebut juga menampilkan tarian kolosal ilmu padi dari anak-anak pelajar SMP yang ada di Kabupaten Konawe.
Dari pantauan awak media, tampak tarian yang sangat eksotis dan estetik, menampilkan gaya tari yang serentak dan teratur serta dapat menghibur para tamu undangan dan pengunjung yang hadir.
Tarian kolosal ilmu padi ini juga memperkenalkan Kabupaten Konawe sebagai lumbung beras di Sulawesi Tenggara serta menegaskan dalam membangun Konawe sebagai Kota Padi.
Sementara itu, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba menjelaskan penampilan tari kolosal ini menegaskan dalam membangun Kabupaten Konawe sebagai Kota Padi.
Ia juga mengungkap para penari tari kolosal ini berasal dari siswa-siswi SMP yang ada di seluruh Kabupaten Konawe.
“Sesuai dengan program yang telah dicanangkan untuk membangun Konawe sebagai Kota Padi,” tambahnya.
Ditempat yang sama, salah satu penari Kolosal mengungkap dirinya sangat antusias dalam meramikan rangkaian kegiatan HUT di Kabupaten Konawe.
“Saya sangat senang dapat ikut menari untuk meramaikan HUT Konawe,” katanya.
Namun ada yang menarik dalam upacara puncak peringatan HUT kali ini, yakni penampilan Dron merk Agras T40 buatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dari Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halu Oleo, yang dipamerkan guna membantu pertanian.
Trainer Instructor Drone Lanud Haluoleo, Edu Dimas mengatakan TNI AU mempersembahkan Drone T40 penyemprotan untuk mendukung program pertanian Konawe sebagai Kota Padi.
“Dengan kapasitas 40 liter air, dan biasanya campuran airnya kita tambah pupuk, dan selain itu Drone ini mampu membawa pakan ikan, dan ketika kita memberi pakan sebarannya rata dan pertumbuhan juga rata,”ungkapnya.
Lanjutnya, keunggulan dari Drone ini adalah efisiensinya sangat total, dan Drone ini mampu menyemprot satu hektar itu sekitar 10 menit, yang biasanya satu hektar itu dikerjakan oleh dua orang dalam satu hari, atau kalau satu orang dia bisa kerjakan satu hari, tapi dengan Drone ini 10 menit rata satu hektar disemprot. Dan efisiensi penyemprotannya pun benar-benar merata.
“Lalu, apabila kita bandingkan dengan tenaga manual, maka Drone ini dalam satu hari, bisa mengerjakan 20 sampai 30 hektar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan penggunaan dron ini dapat mengunakan aplikasi dan bisa membuat jalur petakan-petakan sawah untuk drone beroperasi, serta jalur petakan sawah ini akan secara otomatis mengkalkulasikan berapa lama Drone ini akan bekerja.
“Misalnya kita akan menyemprotkan 10 liter untuk 1 hektar, kita tinggal input angkanya 10 liter untuk satu hektar, maka Drone akan otomatis bekerja sendiri,” jelasnya.
Ia membeberkan dengan penggunaan drone ini untuk pertanian dapat membuat cairan yang digunakan bisa lebih irit, serta untuk tanaman padi, drone ini bisa menyemprotkan mulai pupuk organik, cairan akan sangat efektif.(Adv)