suarakarsa.com – Presiden Prabowo Subianto menyoroti penggunaan anggaran pengentasan stunting yang lebih banyak dialokasikan untuk kegiatan seremonial daripada untuk peningkatan asupan gizi. Prabowo mengungkapkan kekhawatirannya saat membahas efektivitas anggaran pemerintah, menegaskan perlunya perbaikan dalam penggunaan dana untuk kepentingan rakyat.
“Beliau contohkan, masak untuk memberantas stunting, seremoni yang itu lebih besar daripada biaya makanan untuk warga yang membutuhkan?” ungkap Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, menirukan ucapan Prabowo setelah Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Daerah di SICC, Bogor, Kamis (7/11).
Prabowo menginstruksikan agar kepala daerah berhemat dan menghindari pemborosan anggaran untuk kegiatan seremonial. Ia mengingatkan bahwa anggaran negara bersumber dari uang rakyat dan harus digunakan untuk kesejahteraan mereka.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Muhammad Yusuf Ateh, turut menyoroti pemborosan anggaran pemerintah daerah yang sering kali digunakan untuk program tanpa indikator jelas. Ateh mencatat bahwa sekitar 53 persen dari anggaran daerah di Indonesia, atau setara lebih dari Rp141 triliun, teridentifikasi tidak efektif dan efisien.
Dengan demikian, Presiden Prabowo mengingatkan seluruh jajaran pemerintah untuk mengutamakan kepentingan rakyat dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan anggaran.
3 Komentar