Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi ancaman krisis pangan, sehingga upaya peningkatan produksi tidak bisa dilakukan melalui langkah – langkah biasa. Dirinya mengaku, saat ini tengah berupaya meningkatkan Biaya Operasional Penyuluh (BOP) yang total anggarannya mencapai Rp. 260 miliar. Biaya ini diharapkan dapat mendukung kerja penyuluh dilapangan secara lebih maksimal.
“Begitu aku dilantik Menteri, yang aku cari pertama, apa para penyuluh sudah diperhatikan, akhirnya saya putuskan biaya operasional, biaya seminar, biaya perjalanan dinas kita kumpulkan hingga 200 miliar lebih, ini untuk penambahan BOP, untuk mendukung PPL diseluruh Indonesia” bebernya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penambahan BOP dan kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani di Provinsi Jawa Barat ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung.
Tinggalkan Balasan