Hadirnya pembangkit listrik terbarukan tersebut memiliki multiplier effect di berbagai sektor, mulai dari penghematan anggaran, pengelolaan lingkungan hidup serta membuka lapangan kerja baru.

“Kami memiliki lahan seluas 5 hektare, kemudian investasi PLTSa tidak besar. Dana awal hanya Rp. 10 miliar dari pada kita bikin TPA baru, pengelolaan nilai investasinya sampai Rp. 25 miliar. Ini hanya Rp. 10 miliar kita sudah bisa olah permasalahan sampah, tenaga kerjanya dapat, penataan kebersihan linkungan selesai, saya kira banyak multiplier effect yang kita dapat,” jelas Harmin Ramba.

Disamping itu, Harmin Ramba juga menuturkan jika bukan hanya sampah organik yang akan diolah, melainkan sampah non organik. Nantinya, sampah plastik di lokasi tersebut akan dibangunkan pabrik pengolahan sampai menjadi Briket (bahan bakar padat) yang bernilai ekonomi.