suarakarsa.com – Tumpukan sampah terlihat mengular di tepi Jalan Raya Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, tepat di depan Puskesmas Serpong 1, Sabtu (13/12/2025). Kondisi tersebut menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan serta kenyamanan pasien.

Sampah yang menumpuk mayoritas merupakan limbah rumah tangga. Sebagian dibungkus karung dan plastik, namun tak sedikit pula yang dibuang tanpa kemasan, seperti sisa sayuran, kasur bekas, hingga kotak-kotak kayu. Volume sampah yang kian bertambah membuat area sekitar puskesmas terlihat kumuh.

Bau menyengat dari tumpukan sampah itu tercium hingga ke dalam ruang pelayanan. Jarak antara lokasi pembuangan liar tersebut dengan pintu masuk puskesmas diperkirakan hanya sekitar puluhan meter, sehingga aroma tak sedap sulit dihindari, terutama saat angin bertiup ke arah gedung.

Sejumlah warga yang datang untuk berobat mengeluhkan kondisi tersebut. Anisa, salah satu pasien, menyebut bau sampah sangat mengganggu kenyamanan, terutama di fasilitas kesehatan yang seharusnya bersih dan steril.

“Harusnya puskesmas itu tempat yang sehat, tapi ini bau sampah sampai masuk ke dalam. Semoga segera diangkut supaya tidak mengganggu pasien,” ujarnya.

Pengelola Gedung Puskesmas Serpong 1, Dayat (54), mengatakan tumpukan sampah telah muncul sejak sekitar lima hari terakhir dan belum juga diangkut. Ia menyebut kondisi ini berbeda dari biasanya, di mana sampah rutin dibersihkan setiap pagi.

“Biasanya pagi-pagi sudah bersih. Tapi beberapa hari ini sampahnya dibiarkan menumpuk,” kata Dayat.

Ia menduga persoalan tersebut berkaitan dengan penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang tengah menjalani perbaikan. Meski demikian, ia menilai lokasi depan puskesmas tidak seharusnya dijadikan tempat pembuangan sampah.

Dayat berharap pihak Puskesmas Serpong 1 maupun Pemerintah Kota Tangerang Selatan segera mengambil langkah konkret dengan berkoordinasi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Fasilitas kesehatan jangan sampai terganggu karena sampah. Perlu ada penertiban supaya lokasi ini tidak lagi dijadikan tempat buang sampah,” pungkasnya.