Tak bertugas sendirian, Ahdi ditemani tiga orang pendamping wilayah yang memantau kinerja, ditambah petugas operasional yang langsung melayani warga setempat. Petugas operasional itu terdiri dari dua kapten, dua Kepala Kamar Mesin (KKM) sebagai teknisi mesin kapal, dua Anak Buah Kapal (ABK), serta delapan tenaga medis.

Dalam sekali dinas jaga, terdapat satu kapten, satu KKM, satu ABK, dan empat perawat yang masing-masing memiliki kompetensi khusus dalam menangani pasien darurat, seperti berfokus pada pasien infeksius, pasien tidak darurat, dan neonatus atau khusus menangani bayi baru lahir.

Menurut Ahdi, dalam satu hari kapal AGD bisa mengadakan evakuasi sampai 4 kali sehari. Rujukan yang paling sering dilakukan adalah antarpulau di Kepulauan Seribu, seperti dari Pulau Tidung ke Pulau Pramuka yang memiliki RSUD.