“Lho iya, kan gimana saya nggak kesal. Ngeliat Sambo lah, ngeliat sopo lagi itu, ini saya itung-itung sudah empat orang lho polisi. Bilang, gile polisi sekarang kok arogan banget ya. Siapa yang terakhir ditangkap itu. Saya kan ngomong kebenaran. Ada di TV yang nginjek-nginjek anak orang anaknya. Eh malah dia. AH, Rudin Rudin gitu toh,” sambungnya.

Menurut Megawati, Indonesia sudah menjadi negara merdeka sehingga sudah semestinya anggota atau pun pejabat tidak hanya ingin enaknya saja.

“Kalo bisa korupsi sudah (jangan) lah. Kan bingung ya saya. Orang pajak, siapa orang pajak yang ini? Yang ketangkep ini? Siapa? Rafael. Saya tuh sampai ketawa. Kita disuruh bisa saban hari suruh daftar tuh apa namanya LHKPN. Saya bodoh kalau urusan singkatan. Jadi mesti opo itu. Gitu,” jelasnya.

“Lah suruh wong bikin segini, biar ntar kalau ada gini, ada kecurigaan apa. Gile tahu-tahu si Rafael muncul. Duar gitu. Aku mikir, haduh gila ya, terang dong siapa si yang nggak tahu. Pajak, imigrasi, apalagi ya, Bea Cukai, itu dari dulu kan,” lanjut Megawati.