“57% pendapatan bergerak di sektor pertanian. Menyingkapi hal tersebut, 10% anggaran daerah dialokasikan pada pertanian dengan program prioritas di bidang pertanian,” katanya

Untuk itu, Mahyeldi berharap KTNA sebagai wadah petani dan nelayan mempunyai dampak dalam pembangunan pertanian.

“Pelaksanaan PENAS  XVI harus menjadi ajang konsolidasi nasional bagi petani dan nelayan, sehingga dapat saling menginspirasi, memotivasi dan memanfaatkan jaringan yang dipunya untuk mensejahteraan petani dan nelayan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KTNA, M Yadi Sofyan Noor, mengatakan PENAS seharusnya dilaksanakan pada 2020, setelah sebelumnya 2017 di Aceh.

“Hari ini (Rembug Utama) adalah hari penting untuk menetapkan tuan rumah penas berikutnya,” katanya

Ia menambahkan, sebagai bagian dari rembug utama, diadakan workshop bersama eselon satu terkait Kementan dan KTNA yang hasilnya akan menjadi nota kesepahaman antara KTNA dengan Kementerian Pertanian.